Angin Kencang di NTT Bakal Reda, Ini Pendorongnya

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Angin Kencang yang mendera wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak Jumat, 31 Mei 2019 hingga kini menyebabkan tertundanya pelayaran kapal laut menuju ke Pulau Rote dan Sabu dan pulau lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Angin kencang disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara Australia berkisar 1035 mb dan wilayah NTT berkisar 1012 mb. Dan semakin besar perbedaan tekanan udara tersebut maka gradien tekanan akan semakin rapat sehingga menimbulkan dampak angin kencang dan semakin kencang anginnya akan mempengaruhi kenaikan dari tinggi gelombang laut.

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2019/05/31/di-ntt-kecepatan-angin-hingga-30-knots-gelombang-laut-capai-5-meter/

Forcaster On Duty (Prakirawan BMKG El Tari Kupang) Riris Eliza Helen pada Minggu, 2 Juni 2019 pukul 15:20 WITA mengatakan berdasar data kecepatan angin maksimum untuk hari ini adalah 30 kt

“Kecepatan angin maksimum di NTT berkisar 15—25 kt. Kecepatan angin yang terukur lebih kencang adalah di wilayah Timor, Rote, Sabu, dan Sumba”, ujar Riris

Lebih lanjut Riris memaparkan bahwa kondisi ini turut mempengaruhi ketinggian gelombang di wilayah perairan selatan NTT, seperti Laut Timor, Perairan selatan Kupang – Rote, Samudera Hindia selatan NTT, Laut Sawu, Selat Sumba hingga selatan Selat Sape. Ketinggian gelombang di wilayah perairan tersebut berkisar 2.5—5 meter

“Angin kencang ini diperkirakan bakal mulai menurun intensitasnya pada Kamis,6 Juni 2019. Penyebabnya masih sama karena perbedaan tekanan udara yang signifikan”, tandasnya. (*)

Sumber berita (*/BMKG El Tari Kupang)
Editor (+rony banase) Foto by koridorzine.com