Kukuhkan TPAKD, VBL Ingin Bupati/Wali Kota Jadi Birokrat Entrepreneur

Loading

Semau, Garda Indonesia | Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten dan Kota Se-Provinsi NTT dikukuhkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada Jumat, 27 Agustus 2021 pukul 15.00 WITA–selesai di Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Ia meminta agar Para Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Sekda setiap kabupaten kota untuk terus mendorong pengembangan sektor UMKM.

“Saya harap dengan dikukuhkannya tim percepatan akses keuangan daerah di seluruh kabupaten dan kota harus mulai menggerakkan UMKM untuk bertumbuh dalam akses menuju pada industri keuangan sehingga inklusi keuangan kita dapat dilakukan dengan baik,” pinta Gubernur VBL.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/08/29/warga-respons-pesta-di-pulau-semau-ntt-ini-klarifikasi-panitia-penyelenggara/

Bapak Presiden, tekan VBL, telah menggarisbawahi untuk Gubernur, Bupati dan Wali Kota harus mampu mendorong agar UMKM khususnya pada sektor pertanian dapat disinergikan dengan lembaga-lembaga keuangan sehingga produksinya bisa kontinuitas punya kualitas yang baik agar kita mampu bisa survive dalam kondisi pandemi ini. “Dan apa yang telah kita lakukan hari ini adalah melanjutkan perintah Bapak Presiden sebagai wujud kerja kolaboratif,” terang VBL.

Ia juga ingin di setiap kabupaten dan kota harus memiliki minimal 100 UMKM yang mandiri dan kuat serta kualitatif dan dapat dibanggakan. Juga agar digitalisasi seluruh UMKM dan Koperasi harus dijalankan dan memiliki satu kesatuan gerakan dengan Pemerintah.

“Dengan cara membangun tim percepatan akses keuangan daerah inilah, maka kitalah para investor. Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Sekda harus mulai memahami dan mengambil langkah-langkah tentang bagaimana birokrat entrepreneur. Libatkan semua OPD agar jangan bekerja sendiri-sendiri. Serta saya ingin agar kita menggerakkan anak-anak muda untuk mulai bangkit dan tertarik masuk pada sektor-sektor usaha,” urai Gubernur VBL.

Terkait produk-produk pertanian, imbuh VBL dapat dilanjutkan dalam pengolahan industri yang sifatnya rumah tangga dan kelompok UMKM sehingga terus berkembang menjadi keunggulan. “Kita punya banyak komoditi kopi yang baik di Kabupaten Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat, maka harus ada juga tersedia kedai-kedai kopi di tepi jalan mulai dari Ngada sampai ke Labuan Bajo dan disajikan dengan kualitas baik dan cita rasa yang khas,” ungkapnya.

Kalau di Kota Kupang, terang VBL, bila sudah musim semangka maka sepanjang jalan banyak sekali orang yang jual buah semangka. “Namun kita tidak melihat ada orang yang mulai menjual jus semangka ataupun produk lain yang dikembangkan dari semangka untuk kita nikmati. Maka, saya ingin hasil pertanian, perkebunan dan peternakan harus kita kelola menjadi industri untuk UMKM kita. Harus kita kembangkan untuk jadi industri,” ujarnya.

Gubernur VBL juga menginginkan agar Pemerintah dan masyarakat harus menjadi marketplace dari UMKM. “Para Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota serta Sekda harus turun dan cek di hotel-hotel dan restoran agar harus gunakan hasil UMKM kita. Misalnya Kopi harus dari NTT jangan datangnya dari produk luar. Kita harus menjadi market dari produk kita sendiri,” tandasnya.(*)

Sumber dan foto (*/Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT)

Editor (+roni banase)

Komentar ditutup.