Sumba Jadi Target Operasi Human Trafficking

Loading

NTT, gardaindonesia.id – Direktur Lembaga Padma Indonesia (Pelayanan Advokasi Untuk Keadilan.dan Perdamaian Indonesia) sekaligus Koordinator Pokja MPM (Kelompok Kerja Menentang Perdagangan Manusia) dan Ketua Satgas Anti Human Trafficking Partai Golkar NTT, Gabriel Goa, menyatakan mendukung total kerja keras Kanit Tipiter Polres Sumba Barat Bripka Martin Jurumana,SH dan jajaran Polres Sumba Barat.

Sesuai berita yang dirilis oleh satu media online bahwa Bripka Martin Jurumana beserta Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang Bareskrim Mabes POLRI yang telah menangkap dan memproses hukum TPPO terhadap satu orang tersangka inisial ANK  Ground Staff maskapai penerbangan di Bandara Kelas II Tambolaka (16/05/18) sebagai jaringan mafia Human Trafficking yang menjadikan Sumba sebagai target operasi Human Trafficking.

Melalui pesan Whatsapp kepada gardaindonesia.id, Rabu/13 Juni 2018 pukul 13.33 wita, Gabriel Goa juga mendesak Kapolri dan Kapolda NTT untuk memberikan penghargaan khusus kepada para Kasat, Kanit dan anggota Polri di NTT yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, perasaan dan “kocek” (=uang) pribadinya untuk menindak tegas dan memproses para pelaku dan aktor Intelektualis TPPO dengan Target Operasi Human Trafficking di NTT.

Ketua Satgas Anti Human Trafficking Partai Golkar NTT ini juga mengajak semua pihak baik Pemerintah Legislator, Lembaga Agama, Lembaga Adat, Aparat Penegak Hukum, Perusaahaan, Pers dan Masyarakat untuk bahu membahu selamatkan korban Human Trafficking dan mencari solusi bersama atasi Darurat Human Trafficking NTT.

“Stop Bajual Orang NTT!”, Tegas Gabriel Goa.

Koordinator Pokja MPM ini mendesak Pemerintah segera membangun dan merealisasikan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) dan Balai Latihan Kerja Standar Internasional bekerjasama dengan pihak Lembaga Agama dan Perusahaan Profesional serta Perguruan Tinggi di Kupang untuk layani wilayah Timor, Sabu Raijua, Semau, Rote Ndao dan di Tambolaka untuk melayani seluruh Wilayah Sumba dan di Maumere untuk wilayah Ende, Sikka, Flotim, Lembata dan Alor serta di Labuan Bajo untuk layani wilayah Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat.

Direktur Lembaga Padma Indonesia asal Pulau Flores ini mendesak semua pihak yang terlibat dalam LTSA sesuai rekomendasi KPK RI agar bekerjasama, bukan main Sendiri sendiri lagi tapi bersatu dalam satu layanan yakni ImigrasiD Dukcapil, Kesehatan, BPJS, PPTKIS, Disnaker, BP3TKI, Polri dan lainnya di LTSA. (+rb)

*/Picture Of TOTPI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *