Melalui PUSPA, Wagub Josef Realisasi Bantuan Bagi Pemulung di TPA Alak

Loading

Kupang-NTT, gardaindonesia.id | Josef Nae Soi Wakil Gubernur NTT merealisasikan bantuan bagi para pemulung di TPA Alak Kota Kupang pada Jumat,23 November 2018 petang. Jenis bantuan berupa 1 (satu) mesin pengolah sampah organik untuk pembuatan pupuk bokashi, 1 (satu) unit lampu berbahan bakar air laut, 5 lembar terpal, dan 2 (unit) penampungan air, diserahkan secara simbolis kepada Ketua Pemulung, Herman Bessi.

Bantuan dari Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi tersebut merupakan respon wagub atas permintaan dari para pemulung saat kegiatan PUSPA NTT pekan lalu (Jumat, 9/11/18) merupakan sesi terakhir kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Perlindungan Anak Pemulung di TPA Alak, yang digelar oleh PUSPA (Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) yang didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) NTT.

Baca juga

http://gardaindonesia.id/2018/11/09/empati-apresiasi-wagub-josef-bagi-pemulung-tpa-alak-dalam-giat-puspa/

“Bapa Mama Kakak adik saudara-saudari sekalian, dua minggu lalu kita berada disini. Ada permintaan dari bapa mama yang sangat sederhana yakni terpal, mesin penghancur sampah, dan saya menjanjikan lampu yang bahan bakar dari air laut atau air garam. Saat itu saya janjikan bawa contoh dulu agar bapa mama percaya dulu bahwa benar isi air laut bisa menyala. Kalo perlu bisa diminta lagi,” ujar Wagub Josef

Lanjut Wagub Josef, karena orang kita jika belum lihat bukti belum percaya. Mereka mengatakan “Mana mungkin? Masa air laut kok bisa nyala? Jadi bapa mama tidak usah beli minyak tanah atau bensin; cukup air laut atau campur air dan garam; campur, tuang, tekan tombol dan bisa langsung menyala. Sebentar kita demo,” terang Wagub Josef.

Tonton video siaran langsung facebook demo lampu dengan energi air laut

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10211544834371394&id=1680736418

Wagub Josef Bae Soi berterima kasih kepada para pemulung yang telah berkontribusi terhadap pembangunan di Kota Kupang dan Provinsi NTT dengan membersihkan Kota Kupang dengan membersihkan sampah. “Pemberian yang sangat-sangat kecil nilai ini mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi bapa mama,”ucap lirih Wagub Josef.

Wagub Josef juga yakin anak-anak pemulung akan bersekolah dan diantara anak pemulung dapat menjadi orang di masa depan. “Saya yakin anak-anak bakal diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Bukan tidak mungkin antara anak-anak ini bisa menjadi walikota, gubernur atau bahkan menjadi menteri. Saya tidak tahu,” ucap Wagub Josef.

Wagub Josef juga berterima kasih kepada Bank NTT yang telah memberikan bantuan Dana CSR. “Jadi mesin ini (mesin pengolah sampah organik) saya hanya minta; yang punya uang dari Bank NTT. Sedangkan mesin pengolah sampah merupakan rakitan dari Politeknik Kupang; jadi kalau rusak bisa diperbaiki,” terang Wagub Josef lalu mengajak untuk melakukan demo penggunaan lampu berbahan bakar air laut / air garam dan mesin pengolah sampah organik.

Usai penyerahan bantuan Wagub NTT kepada para pemulung di TPA Alak; Ketua Forkomwil PUSPA NTT, Elizabeth Rengka menyampaikan bahwa mesin yang diberikan Wagub untuk mencacah sampah untuk dijadikan pupuk agar dapat bernilai ekonomi.

“Saat ini sampah bisa dijadikan uang (dalam bentuk pupuk yang bisa dijual). Karena saat ini semua orang di Kota Kupang butuh pupuk bokashi untuk menanam bunga dan kebutuhan lain. Bapa Mama juga sudah memperoleh pelatihan mengolah sampah menjadi pupuk bokashi, gunakan ketrampilan tersebut untuk memperoleh penghasilan,” terang Ketua PUSPA NTT.

Disamping itu, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DP3A) NTT, Erni Usboko meminta agar para pemulung dapat menggunakan bantuan dengan maksimal dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga di TPA Alak.

“100 persen bantuan bagi bapa mama disini dan tolong jaga kebersamaan melalui diskusi untuk mengatasi masalah. Saya tidak mau ada masalah. Alat yang adalah milik bersama,” pinta Erni Usboko.

Penulis & Editor (+rony banase)