Pemprov NTT Bakal Ambil Alih Pengelolaan Taman Nasional Komodo

Loading

Kupang-NTT, gardaindonesia.id | Taman Nasional Komodo (TNK) yang berada di Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang selama ini dikelola oleh otoritas TNK dibawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dijadikan sebagai pendapatan negara bukan pajak bakal diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Kita harapkan jika sudah dikelola maka akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTT dan dijadikan sebagai destinasi wisata berkelas,” ujar Kadis Pariwisata NTT, Dr Marius Ardi Djelamu kepada para awak media cetak, elektronik dan online (Senin,26/11/18) di ruang rapat Dinas Pariwisata.

Marius Djelamu menyebutkan ide tersebut disampaikan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat temu dialog terbuka dengan para bupati, walikota, tokoh agama, rektor perguruan tinggi kesadaran Timor, Alor dan Rote Ndao dalam mensosialisasikan visi misi NTT Bangkit Menuju Sejahtera.

“Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan bahwa pariwisata sedang berkembang dengan baik sejalan dengan sektor pariwisata nasional yang bertumbuh bagus sesuai dengan kebijakan Presiden Jokowi yang menjadikan pariwisata sebagai leading sektor dalam memperkuat ekonomi nasional,”jelas Marius.

Lanjut Marius Djelamu, Gubernur Viktor selalu menekankan bahwa pariwisata dunia sudah diambil oleh berbagai negara di dunia sebagai sektor ekonomi yang menjadi sandaran dari berbagai negara. Bapak Gubernur juga selalu memberikan ilustrasi Spanyol sebagai negara dengan kunjungan wisatawan tertinggi di dunia; saat pemerintah masih chaos namun banyak wisatawan masuk maka pemerintahan tetap berjalan dan juga negara dengan kunjungan pariwisata tertinggi di kawasan Asian seperti Thailand

“Karena itu kita mengejar ketertinggalan secara nasional dan regional dan komitmen Bapak Gubernur untuk memajukan Pariwisata NTT mulai tahun depan (2019—2023). Untuk itu saya harapkan bantuan teman-teman media untuk mensosialisasikan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur, Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi,” ungkap Marius Djelamu.

Kedepan, ekonomi Nusa Tenggara Timur tidak lagi dominan berbasis pada pertanian dan peternakan namun mulai beradaptasi pada sektor pariwisata.
“Walaupun kontribusi sektor pariwisata belum signifikan namun tren pertumbuhannya sangat baik. Karena itu Bapak Gubernur dan kita semua bertekad menjadi sektor ekonomi sebagai lokomotif untuk memperkuat ekonomi kedepan. Tentunya gong utama pariwisata untuk menurunkan angka kemiskinan,” pangkas Marius Ardu Djelamu.

(+ rony banase)