Picu Fungsi Kecerdasan & Intelektual ABK Melalui ‘Short Course Bagi Pendamping’

Loading

Depok-Jakarta, gardaindonesia.id | Guna memperkuat peranan pendamping dan orang tua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), khususnya Tuna Grahita dan Autis; maka Bidang Perlindungan Hak Anak, Forum Komunikasi Nasional Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Forkomnas P3A) bekerja sama dengan KPPPA, melalui dukungan teknis dari Pusat Kajian Kepemudaan (Puskamuda) yang juga dibantu oleh relawan muda Derry Fahrizal Ulum dan Firyal Dhiyaul Haqqi; melaksanakan kegiatan short course bagi pendamping ABK.

Dilaksanakan pada Sabtu,8 Des 2018 pukul 08.00—15.00 WIB di Gedung Program Studi Manajemen Pemasaran untuk Warga Negara Berkebutuhan Khusus (MP-WNBK), Politeknik Negeri Jakarta, Depok. Short course diikuti oleh 45 orang yang terdiri dari pendamping ABK, dosen, guru TK dan PAUD, dan orang tua.

Pemateri short course, Dr. Dasuki menyampaikan tentang Pengantar pendidikan khusus; Karakteristik dan strategi pembelajaran anak dengan hambatan intelektual. Sedangkan Dr. Suharsiwi menyampaikan karateristik dan strategi pembelajaran anak dengan masalah perkembangan (asd, pdd-nos, Asperger’s).

Dr. Dasuki menyampaikan bahwa anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa perkembangannya.

“Anak seperti ini butuh metode pembelajaran khusus yang jelas, tidak berbelit-belit, dan tidak rumit. Langsung to the point dengan bahasa sederhana,” jelas Dr. Dasuki.

Berbeda dengan anak Tuna Grahita; Dr. Suharsiwi menyampaikan bahwa Anak Autis memiliki masalah hubungan interpersonal, keterlambatan komunikasi, suka berimajinasi, dan adanya ketertarikan pada aktivitas yang diulang-ulang.

“Dengan paham karakteristik ini, kita sebagai orang tua dan pendamping tentu paham bahwa mereka ini spesial, yang membutuhkan perhatian khusus pula,” terang Dr. Suharsiwi.

Hasil short course berupa materi yang didapatkan oleh para peserta akan dipraktikkan untuk SLB atau sekolah inklusi sekitar Depok. (*)

Kontributor berita (*/Derry Fahrizal Ulum)
Penulis dan editor (+rony banase)