Hari Perempuan Internasional Ke-109, DPPPA NTT Helat Aksi Kemanusiaan

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional ke-109 pada Jumat, 8 Maret 2019; Pemprov NTT melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan aksi kemanusiaan berupa Donor Darah, Pemeriksaan Kesehatan Gratis (IVA dan PAP SMEAR), dan Demo Kecantikan.

Aksi Kemanusiaan tersebut diikuti oleh Ibu-Ibu Bahyangkari Polda NTT, Persit Makorem 161/WS, Jalasenastri Korcab VII Kupang dan Prajurit Lantamal IX Kupang, Mahasiswa Kesehatan dan ASN Lingkup Pemprov NTT; yang dilaksanakan di Lobi Dinas DPPPA NTT di Jalan Basuki Rahmat No 1 Kupang pada Rabu, 6 Maret 2019 pukul 09.00 WITA—selesai.

Kabid Perlindungan Hak Perempuan DPPPA NTT, Dra. Ita Boekan disela aksi kemanusiaan menyampaikan bahwa Hari Perempuan Internasional lahir karena adanya penindasan dan diskriminasi terhadap buruh perempuan di negara barat (Amerika dan Rusia), melihat kondisi tersebut maka perempuan membentuk organisasi-organisasi perempuan untuk menghimpun pemikiran-pemikiran untuk terlepas dari penindasan.

Kabid Perlindungan Hak Perempuan DPPPA NTT, Dra. Ita Boekan

Sedangkan dalam lingkup nasional dan NTT, jelas Ita Boekan, banyak perempuan diberi kesempatan dan hak setara dengan laki-laki seperti berperan dalam pembangunan ekonomi, sosial, politik namun masih banyak tantangan dan kendala yang dialami perempuan seperti kasus pelecehan seksual, perdagangan orang atau pengiriman TKW/TKI, buruh migran, perempuan sebagai kepala keluarga.

“Melihat kondisi tersebut maka kita sebagai pemerintah bekerja sama dengan mitra terkait seperti NGO/LSM untuk mengatasi persoalan-persoalan ini”, tuturnya.

Jajaran DPPPA NTT berpose bersama Jalasenastri Korcab VII Kupang

Mengenai aksi kemanusiaan yang dihelat, Ita Boekan menjabarkan kerja sama DPPPA NTT dengan beberapa lembaga yakni Donor Darah dengan PMI, IVA dan PAP SMEAR dengan BPJS Kesehatan, dan Demo Kecantikan dengan La Tulipe.

Ita Boekan juga berpesan kepada perempuan NTT untuk menjadi diri sendiri, mempunyai inovasi baru yang berdampak dalam pembangunan

“Perempuan harus bisa berkarya dalam segala hal dan dapat melibatkan diri dalam setiap kegiatan positif dan kreatif untuk memajukan potensi diri”, pungkasnya.

Demo Kecantikan dari La Tulipe

Dikutip dari wikipedia.org, Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909 di New York dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika Serikat. Demonstrasi pada tanggal 8 Maret 1917 yang dilakukan oleh para perempuan di Petrograd memicu terjadinya Revolusi Rusia.

Hari Perempuan Internasional secara resmi dijadikan sebagai hari libur nasional di Soviet Rusia pada tahun 1917, dan dirayakan secara luas di negara sosialis maupun komunis.

Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.

Penulis dan editor (+rony banase)