Warga Manamas di Perbatasan RI-RDTL Gapai Bedah Rumah Yonmek 741

Loading

Kefa-TTU,Garda Indonesia | Satgas Yonif Mekanis 741 / GN kembali mewujudkan mimpi dan impian warga perbatasan RI-RDTL yang kurang beruntung menjadi kenyataan melalui program bedah rumah bagi warga tidak mampu untuk memiliki rumah sehat yang mungkin hanya bisa bermimpi memilikinya

Dilansir dari tniad.mil.id, Dansatgas Yonif Mekanis 741 /GN, Mayor Inf Hendra Saputra, S.Sos., M.M., M.I.Pol. dalam rilis tertulisnya di Kabupaten TTU, NTT. Senin, 29 April 2019, mengatakan bahwa Yonif Mekanis 741/GN konsisten dengan tidak berhenti untuk selalu melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Terbukti sudah tujuh rumah yang dibedah tepatnya di wilayah Pos Manamas.

“Kemarin baru saja kita resmikan kembali rumah ketujuh untuk terus membantu masyarakat yang dinilai kurang beruntung,” jelas Hendra.

Lanjut Hendra, “Masyarakat yang beruntung kali ini adalah Ny.Fransiska Foni umur 48 tahun yang tinggal bersama kedua putranya Dominicus Foni umur 30 tahun yang juga mengidap keterbelakangan mental dan Antonius Baki Foni umur 28 tahun”, tuturnya.

Rumah Warga Namanas, Ny.Fransiska Foni setelah dibedah oleh Yonif Mekanis 741 /GN

Lebih lanjut Hendra mengatakan, Karena salah satu putranya mengidap keterbelakangan mental menyebabkan Ny.Fransiska tidak dapat tinggal dengan keluarganya yang lain. Berkat program ini, Ny.Fransiska sangat senang dikarenakan rumah yang sekarang mereka tempati tepatnya di RT 07 RW 03 Dusun 2, Desa Manamas, tidak lagi seperti yang dulu.

“Kami hanya berharap mereka bisa beristirahat layaknya masyarakat lain, tidak lagi merasa kedinginan ketika hujan turun dan kepanasan ketika matahari menyengat. Dulu mereka tidur dipondok dengan beralaskan tanah dan beratapkan daun, tapi sekarang mereka bisa beristirahat di rumah baru mereka dengan nyaman”, ucap Hendra lirih

Hingga saat ini, sambung Hendra, Ny Fransiska Foni beserta 2 orang anaknya masih tidak menyangka dan terus berterima kasih kepada Satgas yang telah memberikan sedikit bantuan. Mereka tidak tahu harus memberikan sesuatu untuk bisa membalas apa yang dilakukan Satgas.

“Dengan kebahagiaan mereka, itu sangat cukup untuk membalas apa yang dilakukan oleh anggota selama pembangunan rumah,” ucap Hendra.

“Harapan kami sampai akhir penugasan, kami bisa terus berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Target kami 12 rumah sampai akhir penugasan nanti Insya Allah bisa tercapai. Syukur kalau memungkinkan kami akan laksanakan melebihi target. Semuanya semata-mata kami lakukan untuk kemanusiaan dan sama sekali tidak ada unsur lain”, pungkasnya. (*)

Sumber berita (*/Dispenad)
Editor (+rony banase)