Paskah Klasis Amanuban Timur Ciptakan Harmonisasi Umat Lintas Agama

Loading

Timor Tengah Selatan, Garda Indonesia | Ada yang menarik dari Perayaan Paskah Klasis Amanuban Timur; Kali ini, Prosesi Paskah (Jalan Salib) melibatkan seluruh jemaat serta umat Katolik dan Muslim. Bertempat di Gereja Jemaat Betania Haunometan, OeEkam, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa, 30 April 2019.

Pembukaan Acara Prosesi Jalan Salib ditandai dengan penyerahan salib oleh Ketua Klasis Amanuban Timur, Pdt.Saneb Yohanes Ena Blegur, S.Th kepada Sekretaris Majelis Sinode GMIT Yusuf Nakmofa,M.Th.

Selanjutnya, para peserta ikut dalam prosesi tersebut dengan rute titik-titik perhentian salib, menuju arah timur Desa OeEkam.

Prosesi tersebut dilaksanakan dalam tata ibadah dengan tema “Kematian dan Kebangkitan Kristus sebagai Pemulihan Relasi Tuhan dan Manusia.” Ritual ibadah itu diperankan oleh para Pemuda Klasis Amanuban Timur dengan mengikutsertakan anak-anak dan para kelompok paduan suara. Turut mengikuti ibadah sekitar 6.000 orang peserta prosesi dari beberapa desa sekitar.

Acara berlangsung dalam suasana paskah yang meriah dengan tampilan Busana Adat daerah yang dikenakan oleh seluruh peserta. Acara di luar ruangan itu juga diiringi tarian dan nyanyian dalam Bahasa Daerah, Dawan Timor.

Acara tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Klasis Amanuban Timur, Pdt.Saneb Yohanes Ena Blegur,S.Th itu, turut hadir Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakapolda NTT Brigjen Pol Johanis Asadoma, Bupati dan Wakil Bupati TTS Epy Tahun dan Army Konay, Kepala Biro Humas dan Protokol NTT Dr.Drs. Jelamu Marius serta Forkompimda Kabupaten TTS. Rombongan Gubernur disambut dengan tarian adat, tradisi natoni dan pengalungan selendang sebagai tanda selamat datang.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengaku senang dengan kegiatan Prosesi Paskah tersebut.

“Kami sebagai tamu sangat senang dengan prosesi ini, karena kegiatan ini mampu menggerakkan masyarakat dalam kesatuan. Ada kekeluargaan di sini, karena melibatkan bukan hanya masyarakat dari umat kristen tetapi juga dari agama yang lain. Kita harus senantiasa menciptakan keharmonisan ini dalam setiap perbedaan”, ucap Gubernur Viktor.

“Untuk tahun depan, kita usahakan agar kegiatan ini didesain dengan lebih baik, karena mengandung budaya dan adat yang menjadi daya tarik, sehingga kita bisa mengundang tamu-tamu dari luar negeri serta diliput media-media nasional. Kegiatan ini sangat bagus sehingga kita usahakan untuk bisa masuk dalam kalender pariwisata tahunan”, harapnya.

Gubernur Viktor juga berterima kasih kepada masyarakat Amanuban, karena melalui kegiatan seperti ini, berbagai potensi desa bisa dikenal dan dikembangkan.

Sedangkan, Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Yusuf Nakmofa,M.Th dalam sambutannya mengatakan, Paskah dimaknai sebagai puncak pengharapan iman. Melalui paskah ini, kita bisa mendalami peristiwa sengsara Yesus, sebagai puncak pengharapan iman orang kristen.

“Paskah melalui kebangkitan Yesus Kristus, juga mengangkat pribadi manusia”, ujarnya.

Tambahnya, Dalam melakukan kegiatan prosesi paskah ini, kita ikut melibatkan Umat Katolik dan Umat Muslim. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa saling menghormati umat beragama, menjunjung toleransi. Semoga dengan semangat toleransi ini, Tuhan senantiasa menolong dan memberkati kita

Sehari sebelum kegiatan berlangsung, Gubernur turut makan malam bersama Bupati dan Wakil Bupati TTS serta Forkopimda TTS di rumah jabatan Wakil Bupati TTS. Pada kesempatan itu Gubernur memberikan motivasi, menyampaikan pesan agar pimpinan daerah bisa melayani masyarakat dengan totalitas.

“Kita harus ciptakan pelayanan yang bukan setengah-setengah kepada masyarakat. Kita terpanggil untuk melayani. Yang saya mau ingatkan adalah, kita harus kerja keras untuk tingkatkan potensi dari Kabupaten TTS”, pinta Gubernur Viktor. (*)

Sumber berita (*/ Biro Humas dan Protokol Pemprov NTT)
Editor (+rony banase)