Haru & Tetesan Air Mata Bahagia Orang Tua Wisudawan UPG 1945 NTT

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Satu tetes air susu mama è… Beking beta sampe besar bagini…Masih kacil kincing berak di pangku mama..Manangis banyak mama buju deng manyanyi..Deng kain sarung mama dukong beta è

Tangan mama sapu sapu di kapala
Manangis padede deng babanting
mama sabar

Seng inga makan seng inga tidor
asal jaga mama pung sayang è
Satu tetes air susu mama
Beta hidop deng puluh tahun mama
Mana bisa beta lupa è
Mana bisa beta manyangkal è..

Itulah lirik lagu ‘Satu Tetes Air Susu Mama’, yang berkumandang di dalam Aula El Tari Kupang, Jumat, 3 Mei 2019 pukul 09.30 WITA, dinyanyikan oleh Live Goodson Nappu staf Humas UPG 45 NTT saat Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Universitas Persatuan Guru 1945 NTT dalam rangka Wisuda Sarjana II Tahun 2019

Sebelumnya, wisudawan dari 11 Prodi dan 5 fakultas diminta oleh pemandu acara untuk bangun dari duduk mereka kemudian berdiri menghadap ke orang tua masing-masing

Alunan lagu karya Alm.Stanley Goeslaw tersebut membahana dan merasuk perasaan para orang tua wisudawan dan wisudawati Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT

Satu demi satu orang tua perlahan mulai menyeka air mata yang menetes dengan jari jemari rentah mereka. Tanpa canggung dan malu, orang tua dari 400 wisudawan sesi pertama wisuda ke-2 UPG 45 NTT meluapkan rasa emosi bahagia mereka

Bahkan linangan air mata bahagia orang tua wisudawan UPG 45 NTT semakin tak terbendung saat memasuki bait-bait berikut

Satu tetes air susu mama
Beta hidop so jadi orang mama è
Biar deng kaeng kabaya busu è
Mama tetap beta pung mama è

Perlahan, deraian air mata bahagia membasahi pipi berkerut yang termakan usia dari orang orang tua dari Nelson Bere, S.Pd., dari Kabupaten Belu. Air mata dari Mama Germana Mali tak terbendung ketika melihat sosok anak laki kesayangannya berdiri gagah dengan baju toga wisudanya

Begitupun dengan Mama Yosefina Tamonob (58) Petani Desa Putun Nunkolo Kabupaten TTS, tak henti-hentinya menyekah air matanya saat mendengar alunan lagu dan melihat sosok anaknya, Yakub Tefa yang telah diwisuda dari Fakultas PJKR (Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi) UPG 45 NTT

400 wisudawan dan wisudawati juga larut dalam keharuan dan kebahagiaan, masih dalam posisi berdiri mereka menumpahkan air mata bahagia di baju toga wisuda

Pantauan media ini, Tak ketinggalan, di setiap sudut ruangan tampak orang tua yang memadati Aula El Tari Kupang dalam sesi pertama wisuda ke-2 UPG 45 NTT larut dalam keharuan dan kebahagiaan.

Ungkapan Haru dan Bahagia Ketua Umum PB PGRI 

Ungkapan perasaan bahagia dan haru juga datang dari bibir Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), Prof. Dr.Unifah Rosyidi saat memberikan sambutan

“Saya sebagai Ketua Umum PB PGRI menyampaikan rasa bangga yang sangat dalam, Universitas PGRI dapat melewati badai selama 2 (dua) tahun dan mampu menjadi baru. Bapak dan Ibu sekalian harus bangga dengan kerja keras mereka”, ujar Unifah Rosyidi

Lanjut Ketua Umum PB PGRI yang baru saja menggapai gelar profesor, saat ini kemajuan UPG 45 NTT jauh lebih cepat dari perguruan tinggi sebelumnya

“Saya ingin berbangga menjadi bagian dari proses perjuangan ini dan sebarkan kepada semua orang dimanapun berada bahwa salah satu universitas terbaik di NTT adalah UPG 1945 NTT, Mari kita bangun budaya akademik dan membangun harmoni”, pinta Unifah Rosyidi, sosok perempuan tangguh yang selalu memberikan dukungan untuk kemajuan UPG 1945 NTT

Maka, tambah Unifah, Ketika saya menatap mata orang tua dari Lulusan Terbaik dari Fakultas Hukum yang tak hentinya menitikkan air mata

“Saya pandangi wajahnya bagaimana secara emosional menunjukkan kebahagiaan dan penghargaan”, pungkas Unifah Rosyidi.

Penulis dan editor (+rony banase)