Ketua DPR RI : ‘Tak Ada Aparat Yang Gunakan Peluru Tajam!’

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | “Saya baru saja melakukan pengecekan langsung ke Posko Keamanan di kawasan DPR RI untuk memastikan penanganan unjuk rasa berlangsung tertib, aman dan damai”, ujar Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada Rabu, 22 Mei 2019

Lanjutnya, Saya mengingatkan aparat Bahwa Kita tidak sedang berperang melawan rakyat sendiri. Kita sedang berusaha menertibkan kebebasan dalam penggunaan hak menyatakan pendapat yang menyimpang dan manabrak UU dengan cara humanis namun tegas.

“Saya juga ingin memastikan tidak ada aparat yang membawa peluru tajam sesuai instruksi Panglima TNI dan Kapolri”, terang Bamsoet

Karena sesuai penjelasan pihak keamanan, mereka hanya dibekali tiga jenis amunisi yang penggunaannya sesuai tingkatan yang sudah diatur dalam SOP yakni peluru hampa, peluru karet dan gas airmata. Mereka dilarang keras membawa peluru tajam.

Saya datang ditemani Anggota DPR RI Muhamad Misbakhun dan Sekjen DPR RI Indra Iskandar. Sementara dari pihak keamanan hadir Asops Mabes Polri Irjen Pol Martuani Sormin dan Brigjend TNI A.riad dari Mabes TNI. Saya menghimbau kepada seluruh aparat keamanan yang bertugas di lapangan agar bisa menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pengunjuk rasa.

Karena memang itulah target mereka para penumpang gelap yang menyusup di tengah-tengah aksi masa. Memancing aparat marah dan bertindak anarkis sehingga menimbulkan chaos. Aparat walau dalam kondisi lelah, harus tetap Humanis namun tegas dalam menegakkan peraturan dan perundang-undangan terkait penanganan ketertiban umum, dan keamanan negara.

Kepada semua elemen yang berunjuk rasa, mari kita hormati hasil akhir rekapitulasi Pemilu oleh KPU.

Saya memberikan apresiasi kepada sikap kenegarawanan Bapak Prabowo yang telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan menghimbau para pendukungnya agar tetap tenang dan menempuh jalur konstitusi.

Begitu juga, saya menyampaikan rasa hormat kepada sikap kenegarawanan Ketua Umum PAN dan Ketua Umum Partai Demokrat yang secara terang menyampaikan menerima keputusan hasil akhir rekapitulasi Pemilu oleh KPU. Dan menegaskan, jika ada pihak-pihak yang merasa tidak puas, silakan menempuh jalur mekanisme hukum melalui gugatan Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Saya juga menghimbau kepada massa yang melakukan demo di KPU dan Bawaslu untuk tetap tertib dan damai.

Hindari perilaku anarkisme yang hanya akan merugikan diri sendiri dan masyarakat. Kita tentu tidak ingin melihat terjadinya konflik horizontal akibat ketidaksepahaman dalam menyikapi hasil Pemilu.

Silakan mengemukakan pendapat dan unjuk rasa selama masih dalam koridor hukum dan undang-undang. Saya mengingatkan kembali kepada para pengunjuk rasa agar mewaspadai adanya penumpang gelap atau penyusup yang akan memanfaatkan situasi unjuk rasa untuk menciptakan ‘martir’.

“Mari kita utamakan kepentingan yang lebih besar, yakni keutuhan bangsa. Tak perlu lagi ada berbagai agitasi maupun propaganda yang menghasut permusuhan diantara rakyat. Para elite politik maupun para tokoh bangsa harus mampu menjaga suasana teduh, jangan malah menambah keruh suasana”, ajak Bamsoet. (*)

Sumber berita (*/Bamsoet)
Editor (+rony banase)