Pendekatan Jaringan Atasi Kesulitan Air Bersih Bagi Masyarakat NTT

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Program untuk mengentaskan kesulitan air bersih bagi masyarakat dilakukan dengan Pendekatan Jaringan atau Transmisi di Provinsi dan Kabupaten/Kota mengurus mengenai sambungan ke rumah. Sehingga kolaborasi ketika jaringan kita siapkan maka sambungan ke rumah dapat tercapai”, jelas Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Provinsi NTT, Maksi Nenabu (Kamis,23/05/19) di sela-sela Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Air Bersih di Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh Dinas PUPR yang berlangsung pada 23—25 Mei 2019.

Plt Kadis PUPR NTT juga menyorot tentang peran lembaga penyedia dan penyalur air bersih seperti PDAM Kabupaten dan Kota Kupang yang seharusnya tidak boleh menghambat pelayanan kepada masyarakat

Plt Kadis PUPR NTT, Maksi Nenabu

“Lembaga tersebut tidak boleh menghambat pelayanan, kedepan jika bakal diambil alih oleh Pemerintah Provinsi untuk menyelesaikan persoalan yang telah berlangsung selama ini”, ungkapnya

Kedepan, menurut Maksi Nenabu, bakal didorong agar setiap kabupaten mempunyai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sendiri karena selama ini diurus oleh Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

Sedangkan, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Air Bersih mengajak seluruh komponen yang bertanggung jawab untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat agar dapat bekerja sama satu dengan yang lain

“Mari bekerja dengan saling menghidupkan kinerja, dengan koordinasi serta kolaborasi untuk mencapai sasaran”, ujar Wagub Josef kepada 110 orang peserta rakor dari 21 kabupaten dan kota.

Selain itu, Wagub Josef Nae Soi juga mengimbau agar dalam melayani masyarakat perlu menyatukan persepsi. “Kita harus saling menghidupkan kinerja satu sama lain, dengan berkoordinasi dan kolaborasi untuk dapat mencapai sasaran kerja”, pintanya.

“Harus juga bekerja dengan tujuan untuk mampu menghasilkan dampak positif. Intinya, rakyat bisa mendapatkan air. Jangan terbelenggu dengan aturan dan struktur yang ada. Kita langsung eksekusi, baik melalui air tangki atau pipa, agar masyarakat bisa menikmati. Bapak-Bapak dan ibu-ibu ini tugasnya sangat mulia, karena masyarakat membutuhkan air dan kita bersama bisa menghantarkan air kepada mereka. Bekerjalah melalui tahapan-tahapan kerjasama, upaya pemenuhan kebutuhan air bersih harus mencapai 100 persen,” ajak pungkas Wagub Josef Nae Soi. (*)

Penulis dan editor (+rony banase) Foto by batamnews.co.id