Gubernur VBL Ajak Pihak Gereja Bangun Ekonomi Masyarakat

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat bertemu dengan pengurus baru Majelis Pekerja Harian (MPH) Persekutuan Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Nusa Tenggara Timur masa bakti 2019—2024 di ruang kerjanya, Selasa, 28 Mei 2019, menyampaikan paling sedih, kalau dengar masyarakat bilang panen banyak, tapi tidak bisa jual.

“Itu karena salah kita pemimpinnya, tidak membangun gerak yang sama. Karena itu, saya mengajak pihak gereja untuk juga terlibat dalam membangun ekonomi masyarakat,” pintanya

Lebih jauh, Gubernur VBL mengajak semua pihak untuk sungguh-sungguh bekerjasama, membangun kemandirian ekonomi wilayah. Dalam pengamatannya, lebih dari tiga triliun rupiah uang kita ‘terbang ke luar’ untuk kebutuhan sabun dan shampo setiap tahunnya.

Dengan miris, ia juga menyebutkan 60 (enam puluh) persen konsumsi pinang masyarakat kita yang berasal dari Sumatera Barat. Manggarai Barat disebutnya bagus, sebagai salah-satu kabupaten contoh yang mulai bangkit memenuhi sebagian kebutuhan masyarakatnya, dengan potensi holtikultura mereka.

“Siang nanti, kita akan ekspor perdana rumput laut dari Nusa Tenggara Timur ke Argentina. Jepang juga sudah minta kelor sebanyak 40 ton, untuk kebutuhan mereka setiap bulan,” sambung Gubernur Viktor menceritakan rencananya untuk juga mengembangkan potensi budidaya laut.

Mantan anggota DPR RI itu juga menyebutkan rencananya untuk melakukan panen garam seluas 600 hektar, di Kabupaten Kupang Bulan Agustus nanti. Jika tidak berhalangan, Presiden Joko Widodo akan datang lagi.

“Ini negeri kaya… Persoalannya kita terlalu lama di kantor, tidak turun lapangan. Kedepannya, orang NTT pasti pintar-pintar, karena anak-anak kita bisa banyak mengonsumsi protein dari kelor, ikan, susu, daging dan komoditas ekspor lainnya,” urai Viktor yang akan mewajibkan setiap Rumah Potong Hewan, untuk gratis memberikan bagian potongan ternak kepada masyarakat sekitar.

Dalam tanggapannya, para pengurus MPH PGIW NTT menerima ajakan Gubernur Viktor, untuk turut memajukan kesejahteraan masyarakat, menghadirkan kerajaan Allah di bumi. Satu persatu pengurus baru yang hadir memperkenalkan diri, dengan latar belakang mereka. Secara teknis, dilaporkan juga persiapan Sidang Raya yang rencananya akan digelar di Sumba, pada tanggal 8—13 November 2019 mendatang

Dalam audiens bersama Gubernur NTT itu terbangun komitmen, agar Gereja-Gereja PGI bersama Pemerintah Provinsi NTT bahu-membahu, membangun ke arah yang lebih baik. Gubernur NTT juga mendorong agar Gereja-Gereja PGI memberi perhatian pada faktor pemberdayaan ekonomi.

“Kami akan berusaha untuk mengajak para pendeta, agar keluar dari tembok-tembok gereja. Kita harus bersama-sama pemerintah, bekerja mengatasi persoalan sosial masyarakat kita dari akarnya yaitu kemiskinan. Eterprenurship harus jadi agenda pastoral kami,” begitu kata Pdt. Gomar Gultom,M.Th selaku Sekretaris Umum PGI Pusat.

Sumber berita (*/ Sam Harly Babys–Biro Humas dan Protokol Pemprov NTT)
Editor (+rony banase)