Halal Bihalal IGI Flotim, Rayakan Hari Nan Fitri 1440 H

Loading

Lamakera-Flotim, Garda Indonesia | Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Flores Timur menghelat lebaran bersama di Lamakera, Kamis, 6 Juni 2019; di rumah Rugaya Salem, S.Ag., Bendahara IGI Flotim periode 2018—2023

Dimulai pukul 14.00—17.00 WITA, Halal Bihalal IGI Flotim sebagai sarana untuk bersilaturahim antar sesama pengurus dan anggota IGI Flotim agar tercipta rasa persatuan dan kesatuan dalam bingkai keberagaman agama; dengan mengambil tema “Momentum Hari Nan Fitri, Tebarkan Silaturahim, Pupuk Rasa Persatuan dalam Bingkai Keragaman Agama antar- Sesama Guru Flotim”.

Kamsudin Ridwan, M.Pd., dalam ceramah singkatnya menyampaikan tentang tradisi umat Islam di Indonesia yang diwariskan secara turun temurun untuk melaksanakan acara halal bihalal usai Shalat Idul Fitri.

“Istilah lain dari halal bihalal itu sendiri adalah silaturahim yang diwujudkan dalam bentuk saling maaf memaafkan diantara sesama. Bukan sebatas tradisi belaka namun Islam sebagai agama juga sangat menganjurkan betapa pentinnya bersilaturahmi dalam rangka menciptakan rasa persatuan dan kesatuan sesama umat manusia”, tutur Kamsudin

Makna silaturahim, menurut Kamsudin merupakan bahasa Indonesia yang diadopsi dari bahasa Arab
“Silaturahim terdiri dari dua kata, yakni kata silah dan rahim. Silah berarti menyambungkan dan rahim artinya kasih sayang. Sehingga dengan demikian kata silaturahim mengandung makna saling mengasihi dan menyayangi antara sesama”, ungkap Kamsudin dengan penuh semangat

Masih menurut Kamsudin, Islam sebagai agama yang diturunkan Allah SWT ke bumi dengan membawa misi yang mulia, yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam

“Ini artinya bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat, menebarkan kasih sayang untuk seluruh alam. Maka sangat ironis jika Islam disebut sebagai teroris, seolah-olah bahwa Islam itu identik dengan teroris, pada hal tidak demikian. Islam sangat melarang melakukan tindakan teror terhadap sesama manusia. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang benar tentang ajaran agama yang kita anut, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir”, terangnya

Sebelum mengakhiri ceramahnya, Kamsudin juga menyinggung tentang saling maaf memaafkan. Ia mengatakan bahwa saling maaf memaafkan merupakan ibadah sosial yang dianjurkan oleh agama

“Jika puasa merupakan ibadah yang bersifat individual, yang berhubungan langsung dengan Allah SWT, sedangkan saling maaf memaafkan merupakan ibadah sosial yang berhubungan dengan sesama manusia”, pungkasnya. (*)

Penulis (*/Kamsudin Ridwan, M.Pd.-Wakil Ketua IGI Flores Timur)
Editor (+rony banase)