Gubernur Viktor : “Mukjizat Lahir dari Diri Kita Sendiri & Jangan Cari Mukjizat!”

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat memberikan sambutan dalam Perayaan HUT Ke-18 Persekutuan Doa GMIT menyampaikan tentang pentingnya ‘Doa’ sebagai satu-satunya infrastruktur untuk bertemu dengan jalan kebenaran

“Jadi kalau Doa dihilangkan maka infrastruktur tidak ada. Umpamanya jika mau ke Lelogama dan Naikliu di Kabupaten Kupang saat musim hujan tidak bisa tembus karena jembatan dan jalan tidak maka secara fisik kita bangun. Tetapi untuk menuju kepada Kerajaan Roh dan menemukan jalan itu maka Doa adalah alat utama”, terang Gubernur VBL (Senin, 17 Juni 2019)

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2019/06/18/usia-18-tahun-generasi-digital-jadi-tantangan-persekutuan-doa-gmit/

Lanjutnya, Dan hari ini Persekutuan Doa GMIT merayakan HUT Ke-18 dan sebagai Gubernur menyampaikan selamat dan minimal selama 18 tahun telah menyatakan diri bahwa infrastruktur rohani sedang dikerjakan dan terus dikerjakan

Menurut Gubernur Viktor yang memiliki Rumah Persekutuan Doa di Pulau Semau ini menyatakan bahwa Doa merupakan sebuah sarana yang sangat mutlak untuk kita jaga.
“Dan sebagai Gubernur saya ingin agar seluruh kelompok doa yang hidup secara militan harus mampu mendoakan seluruh kondisi masyarakat NTT dan program-program pemerintah”, pintanya

Sambung Gubernur Viktor, Pertanyaan bagi kita; Kalau pendoa begitu hebat mengapa masih banyak stunting (anak kerdil)?; Kalau pendoa begitu hebat kenapa provinsi ini dihina?; Kalau pendoanya begitu luar biasa kenapa masyarakat terbodoh di negara ini ada di provinsi kita?; Apakah doanya masih belum mujarab atau doanya salah?

“Nah, itu menjadi pekerjaan rumah bagi kita!”, karena menurut saya dengan keyakinan iman kita yang begitu hebat; saya mendorong kita untuk bukan datang berdoa untuk cari mukjizat karena mukjizat itu hanya sebuah akibat daripada orang-orang percaya dalam kebenaran itu”, tandas Viktor Laiskodat.

Dihadapan Sekretaris Sinode GMIT Pdt Yusuf Nakmofa, Ketua BP Persekutuan Doa GMIT Drs Mel Adoe, Ketua Majelis Jemaat GMIT Gereja Kaisarea Perumahan Lopo Indah Permai, Pdt Ronny Runtu,M.Th., dan ratusan utusan dari 46 klasis, Gubernur Viktor menegaskan untuk tidak mencari mukjizat karena hanya orang tolol yang sedang bergerak dan melakukan hal tersebut

“Hanya orang yang pintar dan yang mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Jalan Kebenaran, dia tidak mencari mukjizat namun melakukan kebenaran karena mukjizat ada di dalam diri kita sendiri dan kita melahirkan mukjizat sendiri seperti dapat bangun tidur dalam kondisi sehat setiap pagi”,urai Viktor Laiskodat

Menurut Gubernur Viktor yang tumbuh sejak kecil di Provinsi Nusa Tenggara Timur melihat isi perut Persekutuan Doa GMIT menyampaikan itu hal biasa dan mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki agama karena gereja di mana saja tetapi dirinya dan keluarga percaya dalam Tuhan Yesus

“Karena Doa itu sebuah kebutuhan rohani dan makanan sebagai kebutuhan jasmani karena kalau tidak berdoa maka rohnya mati, kalau berdoa sungguh-sungguh maka bakal tahu apa itu kasih. Dan ini harus dibangun dalam kebangkitan doa sebagai kekuatan rohani di Nusa Tenggara Timur”, pungkas Gubernur Viktor.

Penulis dan editor (+rony banase)