Duta Anti Narkoba: Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019 diperingati diberbagai tempat dibelahan dunia sebagai bentuk dukungan terhadap Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), guna menyelamatkan para generasi muda dari ancam kecanduan narkoba.

Kecanduan narkoba bisa menyebabkan terjadinya kemiskinan, kejahatan dan masa depan dari generasi muda menjadi suram akibat kesenangan sesaat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba.

Peringatan HANI 2019 juga dilakukan BNNP NTT, yang berlangsung pada Rabu, 26 Juni 2019 bertempat di Grand Mutiara Ballroom. Peringatan ini ditandai dengan pengukuhan 6 (enam) orang Duta Anti Narkoba Provinsi NTT.

Ke – 6 orang Duta Anti Narkoba ini adalah Yoseph Mariano Aprio Ngga, Jesicca Ludjiani De Kyrieleison, Ivanna Jublyana Ndoen,Sinyo Demitrio Kurniawan Pandie,Prischa Maylieta Dewi Putri Ratu Kore,Josua Andrew Kasih Lapuisaly.

Mereka adalah remaja yang bergabung pada Komunitas Generasi Berencana dibawah naungan BKKBN Provinsi NTT. Tentunya mereka sangat potensial untuk dapat mempromosikan, menggaungkan dan mensosialisasikan tentang bahaya narkoba bagi masa depan remaja.

Kepada Media Garda Indonesia, Ivana Ndoen salah satu Duta Anti Narkoba NTT, mengatakan bahwa mereka adalah Duta Generasi Berencana (Genre). Mereka dipilih dan dibekali dengan berbagai pemahaman tentang narkoba oleh BNNP NTT.

“Kami berenam adalah Duta Genre NTT. BNNP NTT bekerja sama dengan BKKBN NTT lalu kami dipilih oleh BNNP NTT, dan dibekali dengan berbagai materi tentang narkoba”, ujar alumni SMA Negeri 2 Kupang itu.

Dirinya menambahkan bahwa, jumlah Duta Genre NTT berada pada kisaran 40-an lebih orang. Melalui seleksi lalu mereka ditetapkan menjadi Duta Anti Narkoba Provinsi NTT tahun 2019.

” Kita di Genre NTT itu, Dutanya ada sekitar 40-an lebih orang. Kita diseleksi oleh BNNP NTT, dan akhirnya kami 6 orang ditetapkan sebagai Duta Anti Narkoba NTT tahun 2019″, ujar gadis cantik asal Rote itu.

Sementara itu, Prischa Ratu Kore ketika diwawancarai media ini mengatakan bahwa sebelum bergabung di BNNP NTT, mereka di Genre sudah melakukan berbagai kegiatan melalui sosialisasi tentang narkoba juga karena masalah ini juga punya kaitan langsung dengan remaja sebagai generasi masa depan bangsa.

“Kita di Genre juga sudah sering melakukan sosialisasi termasuk tentang narkoba, karena ini sebenarnya merupakan masalah bagi remaja yang membutuhkan perhatian intens guna menghindarkan remaja dari bahaya narkoba, agar masa depan generasi bangsa jangan menjadi suram. Kita kerjakan bersama dengan komunitas-komunitas untuk melakukan sosialisasi”, ungkap Duta Bahasa NTT tahun 2018 itu.

Berkaitan dengan yel-yel ‘Beta Sehat,Beta Kuat, Beta Hebat.Stop Narkoba’, yang sudah diikrarkan di depan para peserta kegiatan, lanjut Prischa gadis cantik dari Sabu itu, mereka akan mendukung setiap program dari BNNP NTT, termasuk kegiatan yang dilakukan rutin setiap minggu.

” Yel-yel tersebut menjadi motivasi bagi kita untuk terus menggaungkan tentang anti narkoba di kalangan remaja juga di masyarakat. Kita dukung semua program dari BNNP NTT, termasuk yang dilakukan rutin setiap hari sabtu di cara free day (CFD). Disana ada mobil BNN yang selalu parkir dan biasanya ada tarian zumba juga kita lakukan edukasi tentang bahaya narkoba “, ungkap mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana itu.

Joshua Lapuisaly, dalam pernyataannya, mengatakan kedepan sebagai bentuk tindakan nyata meraka akan mengunjungi masyarakat untuk menyuarakan tentang cara-cara menghindari narkoba kepada masyarakat.

“Kita akan turun langsung ke masyarakat untuk menyuarakan tentang pentingnya menjauhi narkoba dan cara-cara apa yang harus dilakukan masyarakat ketika ada sesama yang diketahui kecanduan narkoba. Itu akan kita lakukan dalam waktu dekat “, tutur Joshua.

Lebih lanjut, Yoseph Ngga, mengungkapkan bahwa BNNP NTT sudah memiliki relawan dan tindakan lanjutnya adalah pembentukan komunitas yang akan hadir ditengah masyarakat untuk memberikan edukasi tentang narkoba.

“BNNP NTT sudah punya relawan, dan itu terbuka untuk siap saja yang mau bergabung, tidak ada syarat, yang terpenting ada kemauan untuk memberikan edukasi. Tindak lanjut dari itu adalah pembentukan komunitas relawan anti korupsi yang nantinya ada ditengah-tengah masyarakat “, ujar mahasiswa kedokteran Undana itu.

Sinyo Pandie, ketika dikonfirmasi via WA, mengatakan sebagai Duta Anti Narkoba mereka akan memanfaatkan media sosial sebagai wadah promosi dan akan mengunjungi setiap komunitas yang belum pernah didatangi.

” Sekarang ini, semua remaja menggunakan media sosial, kta akan manfaatkan ini untuk promosi. Kita juga akan berkunjung ke komunitas yang belum kita datangi “, pungkas Sinyo.

Perlu diketahui bahwa ke-enam Duta Anti Narkoba Provinsi NTT ini akan bersama-sama dengan BNNP NTT membahas program kerja dalam satu tahun dan akan mengeksekusinya bersama demi mencapai Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas.(*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)