Politeknik Negeri Kupang Bantu & Edukasi Kelompok Usaha Reparasi Sofa

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Program Kemitraan Masyarakat (PKM) sebagai bagian dari skema pengabdian kepada masyarakat dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi intens dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Kupang (PNK).

Politeknik Negeri Kupang melalui Program Kemitraan Masyarakat dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) memberikan perhatian dan dukungan kepada kelompok usaha yang dianggap layak dan pantas menerima.

Kali ini, Usaha Reparasi milik Dedy Saduk yang berdomisili di Jalan Pemuda Kelurahan Kuanino-Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur; berdiri sejak tahun 2017 yang dirintis dengan modal hanya Rp. 2 juta, Kelompok Usaha Reparasi Sofa ini berkesempatan memperoleh PKM dari Politeknik Negeri Kupang berupa dukungan (support) alat-alat kerja dan edukasi berupa pelatihan dari Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang.

Ketua Pelaksana PKM Politeknik Negeri Kupang Jurusan Teknik Sipil, Anie Adrianti Tuati,ST.MT., (Sabtu, 29 Juni 2019) kepada Garda Indonesia usai menyerahkan 16 item alat kerja Dedy Saduk selaku pemilik dan pengelola Usaha Reparasi Sofa menyampaikan bahwa PKM merupakan Program pemberdayaan dari Kemenristek Dikti untuk membantu usaha kecil

“Kita tertarik melihat usaha yang ada dan melihat Om Dedy (Pemilik Kelompok Usaha Reparasi Sofa, red) punya talenta dan skill sehingga saya tertarik membantu. Apalagi alat yang digunakan merupakan alat bekas dan belajar secara otodidak untuk mengembangkan usaha ini”, ujar Anie Tuati

Ketua Pelaksana PKM Politeknik Negeri Kupang Jurusan Teknik Sipil, Anie Adrianti Tuati,ST.MT.

Lanjutnya, “Saya mencoba mengusulkan ke Kemenristek Dikti karena sebagai dosen kami dituntut harus menjalankan pengabdian masyarakat dan penelitian. Puji Tuhan diterima sehingga kita bisa membantu mereka”, tutur Anie yang didampingi oleh Susana Suratama,ST,MSi., dan Hamzah Nasarudin,SE.MM (Jurusan Manajemen Perusahan).

Selain memberikan alat-alat kerja, beber Anie, juga diberikan beberapa pelatihan yakni pelatihan tentang sistem pemasaran dan strategi penentuan harga; pelatihan mebeler (membuat model kayu, amplas kayu dan cara mengoperasikan alat-alat kerja oleh Steven Ndun, ST, M.Si.); pelatihan manajemen dan administrasi keuangan; pelatihan SDM K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam bentuk pelatihan untuk tenaga kerja dalam mengoperasikan peralatan kerja.

Steven Ndun, ST, M.Si., memberikan penjelasan cara mengoperasikan alat-alat kerja

Adapun bantuan alat kerja yang diserahkan berupa 16 item alat diantaranya : 1 (satu) unit Mesin Jahit Juki, 1 (satu) buah Maktec Gergaji MTS83,1 (satu) unit Bosch M GBM 360 Still, 1 (satu) unit Bosch M GWS 080 Grinder, 1 (satu) buah Maktec Amplas MT923/921, 1 (satu) unit Bosch M GHO 6500 Planer, 2 (dua) buah Ken Saw Blade Multi Cutter 4x40T, 5 (ima) buah Ken Batu potong 4″ 105x1x16mm, 1 (satu) set Bor Besi Mollar 25pcs, 1 (satu) unit alat Pres Kancing, 1 (satu) buah Matras 36, 1 (satu) unit Alat Max, 1 (satu) buah Sunting, 1 (satu) unit Ken Inverter MMA 160A Digital, 1 (satu) buah Makita Penumatic BradNaller AF504Z, 1 (satu) Pak Ken Mata Staples F20

Sedangkan, Pemilik Kelompok Usaha Reparasi Sofa, Dedy Saduk saat diwawancara media ini menyampaikan bahwa usaha reparasi sofa yang dilakukan merupakan usaha rumahan dan telah berjalan sekitar 2 (dua) tahun

“Saya sangat berterima kasih, Puji Tuhan dengan adanya bantuan ini dapat mengembangkan usaha dan bakal semakin lancar“, tutur Dedy.

Menurut Dedy, omzet yang dihasilkan dari usaha reparasi sofa sekitar Rp.2—2,5 juta per bulan dan dibantu oleh 2 (dua) orang tenaga kerja lokal.

“Selama ini orang luar yang datang membuka usaha serupa, oleh karena itu saya berinisiatif mendirikan usaha ini dengan berbekal pedoman atau tutorial dari youtube”, pungkas ayah dari 2 (dua) orang anak ini kepada Garda Indonesia.

Penulis dan editor (+rony banase)