Lulusan Termuda Undana, Caterina Lay: “Motivasi Diri adalah Senjata Utama”

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Undana (Universitas Nusa Cendana) Kupang melaksanakan wisuda Doktor, Magister, Profesi dan Sarjana periode kedua tahun 2019. Bertempat di Aula Rektor Lama Undana Kupang, pada Jumat 28 Juni 2019.

Hadir pada acara wisuda itu, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M. Si., Ph.D., Para Wakil Rektor, hadir pula para Dekan dari 11 Fakultas, Direktur Pasca Sarjana, Ketua Pengadilan Tinggi Negeri NTT, para wisudawan/wisudawati serta para orang tua.

Undana melepas 10 wisudawan terbaik dari 679 wisudawan. Lulusan terbaik wisuda periode kedua dengan IPK sempurna 4.00 dari Program Pasca Sarjana atas nama Dolovianus Yohanes Atok, S. K. M., M. Kes.

Lulusan termuda diraih oleh Caterina Siska Dewi Lay, S. Si, dengan lama studi 3 tahun 10 bulan. Dewi, sapaan akrabnya, menyelesaikan studinya pada usia 19 tahun. Dia juga merupakan lulusan terbaik ketiga se-Undana serta lulusan terbaik pertama FST.

Kepada Media Garda Indonesia, Dewi mengutarakan bahwa dirinya memang punya motivasi yang kuat untuk bisa Wisuda di usia muda karena selama SMP dan SMA dia mengikuti kelas akselerasi.

“Saya punya motivasi untuk bisa wisuda di usia muda karena selama SMP, SMA saya masuk kelas akselerasi. Puji Tuhan karena saya bisa menyelesaikan studi sarjana 3 tahun 10 bulan”, ujar Putri bungsu dari 2 orang bersaudara itu.

Lanjut dia, motivasi untuk wisuda muda membuat dia berjuang begitu keras selama proses perkuliahan walaupun jurusan yang dipilihnya termasuk sulit untuk bisa selesai studi tepat waktu.

“Selama kuliah memang ada hambatan tapi dengan motivasi yang kuat dan terus berserah pada Tuhan, saya tetap berjalan dan bisa mengatasi semua hambatan itu”, ujar alumni FST Kimia itu.

Ketika ditanya berkaitan dengan prestasi yang diraihnya, Dewi mengaku bahwa itu bukanlah hal yang mudah, dan itu juga merupakan tanggung jawab yang besar.

“Saya sangat bangga sekaligus meletakan suatu tanggung jawab baru lagi untuk tetap berjuang”, ujar alumni SMA 1 Kupang itu.

Lebihnya, Dewi menepis tanggapan masyarakat yang sering menilai bahwa orang yang pintar diatas kertas belum tentu berhasil di dunia kerja.

“Sejak di SMA banyak orang bilang bahwa kuliah itu susah. Tapi dengan motivasi yang tinggi dan kegigihan dalam belajar saya yakin bahwa saya akan mampu mengatasi rintangan yang akan datang dengan penyertaan Tuhan”, ujar Dewi yang sejak kecil punya rasa ingin tahu yang tinggi.

Kepada semua pelajar dan juga mahasiswa yang sedang berjuang dan mungkin saja sedang ragu dengan apa yang dijalani, lulusan termuda ini berpesan untuk tetap semangat dan miliki motivasi yang kuat serta selalu mengandalkan Tuhan.

“Segala sesuatu tidak ada yang mudah. Motivasi diri adalah kekuatan untuk menghadapi semua tantangan maupun keraguan. Apapun yang akan dihadapi maupun yang sedang dihadapi, yakinlah semua akan terlewati dan indah pada waktunya. Pertaruhkan semua persoalannya pada Tuhan”, pungkas alumni SMP Negeri 1 Kota Kupang ini kepada Garda Indonesia. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)