Seleksi Duta Genre NTT- Ciptakan Remaja Penggerak Program BKKBN

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Sebanyak 76 orang mengikuti tes tertulis seleksi Duta Generasi Berencana (Genre) Kota Kupang tahun 2019 yang berlangsung di Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 19 Juli 2019.

Dari 76 orang peserta, yang berasal dari jalur pendidikan sebanyak 21 orang, sementara untuk peminat dari jalur masyarakat sebanyak 55 orang.

Ketua Panitia Seleksi Duta Genre tingkat Kota Kupang, Yosep Mariano Aprio Ngga, kepada Garda Indonesia mengatakan bahwa pelaksanaan tes berlangsung serentak untuk jalur pendidikan dan juga jalur masyarakat.

“Materinya sama tapi yang membedakan yaitu tempat kerja”, ujar Rio sapaan akrabnya.

Lanjut Rio, untuk jalur masyarakat pesertanya berasal dari mahasiswa di Kota Kupang, ada juga yang berasal dari organisasi masyarakat dan ada pula yang sudah bekerja.

“Untuk jalur masyarakat ada yang sudah bekerja, karena persyaratannya batas usia maksimal 24 tahun”, jelas mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana itu.

Rio menjelaskan bahwa para Duta Genre yang akan terpilih merekalah yang akan menjadi penggerak remaja untuk program BKKBN untuk generasi berencana. Merekalah yang akan menyampaikan kepada remaja dan masyarakat pada umumnya tentang substansi dari Genre.

“Mereka yang akan menyampaikan tentang kesehatan reproduksi, life skill, masa transisi remaja, juga tentang program Bina Keluarga Remaja (BKR), kepada para Orang Tua”, ujar Duta Anti Narkoba NTT tahun 2019 itu.

Dirinya menyebutkan bahwa sebagai icon penggerak, para Duta Genre tidak akan bekerja sendiri. Mereka akan dibantu oleh Forum Genre yang terdiri dari semua finalis Genre dalam menjalankan setiap program yang direncanakan.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa para Duta akan menyiapkan Program Kerja (Proker) Inovasi. Selain itu dari Forum Genre sendiri memiliki Proker tetap yang akan dijalankan di tempat tinggal masing-masing, atau di sekolah, kampus maupun tempat kerja.

Salah satu Proker nyata dari Genre, sebut Rio yaitu Pusat Informasi dan Konseling (PIK), yang berada di setiap sekolah dan juga kampus. Sejauh ini, PIK yang dijalankan di sekolah belum maksimal, karena berbagai kendala seperti masalah dana dan juga kerja sama dari pihak terkait.

“Di Kota Kupang sendiri yang menjalankan PIK dengan baik hanya di SMPK St. Theresia, dan SMP N 2 Kupang. Kalau di kampus-kampus, di Undana itu awalnya ada PIK tapi saat ini kurang aktif”, jelas Rio.

Dirinya mengharapkan kerja sama yang baik dari setiap instansi terkait untuk dapat menghidupkan kembali PIK, karena melalui PIK para remaja bisa mengetahui berbagai informasi terkait remaja dan bisa berdiskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh remaja.

Rio juga menyebutkan bahwa saat ini Genre belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Namun Genre punya manfaat yang sangat besar bagi remaja maupun orang tua yang punya anak remaja. Salah satu dampaknya yaitu pada pemilihan Duta Genre sendiri pesertanya masih sedikit.

“Genre belum terlalu banyak dikenal masyarakat seperti pemilihan Duta Pariwisata yang sudah booming. Kendala kita adalah kekurangan dukungan dana. Namun untuk tahun ini, pesertanya cukup banyak karena waktu pendaftarannya kami buka 1 minggu saja, tapi bisa mencapai 76 orang”, pungkas Rio.

Sementara itu, salah seorang peserta jalur pendidikan, Joshua Juan Kido, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi dari sekolah terkait pelaksanaan seleksi Duta Genre tahun 2019. Dirinya tertarik karena bisa belajar lebih banyak tentang kehidupan remaja dan bisa membagi informasi terkait remaja di sekolahnya.

“Ini menarik sekali karena mengajarkan kepada remaja tentang bahaya pergaulan bebas, seperti narkoba dan lain sebagainya dan saya bisa membagikan kepada orang lain apa yang saya ketahui”, ujar siswa SMA Citra Bangsa itu.

Dari tes tertulis yang dilangsungkan, sebanyak 30 orang peserta berhasil lolos untuk mengikuti tes wawancara. Diantara 30 orang peserta tersebut, 20 orang peserta berhasil lolos dari jalur masyarakat, dan 10 orang dari jalur pendidikan.

Para peserta seleksi yang lolos tes wawancara akan mengikuti karantina selama 4 (empat) hari dan juga Final Duta Genre yang akan berlangsung pada tanggal 25—28 Juli 2019. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)