Perayaan 30 Tahun Paroki Sta. Maria Assumpta—Saling Menyapa dengan Cinta

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30 Paroki Santa Maria Assumpta Kupang berlangsung sederhana namun menarik. Kesederhanaan perayaan tersebut dapat dilihat dari jenis kegiatan yang dilakukan seperti lomba merias wajah dan juga pertandingan futsal.

Yang menarik dari lomba merias wajah karena diikuti oleh pasangan suami istri (Pasutri). Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 20 Juli 2019 diikuti oleh Pasutri yang berasal dari 10 Kelompok Umat Basis (KUB) Paroki Santa Maria Assumpta.

Pada hari yang sama berlangsung juga futsal fun game yang diikuti oleh kaum bapak berusia 35 tahun keatas dengan mengenakan daster. Futsal fun game kaum bapak berdaster diikuti oleh 18 KUB.

“Pertandingan futsal dimulai tanggal 13 Juli”, ungkap Ketua panitia perayaan Ulang tahun, Karolina Liliweri Dasilva.

Lebih lanjut, Karolina menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sudah dimulai dari tanggal 4 Juli lalu, diawali dengan donor darah dan juga pasar murah. Selain itu akan ada pengobatan gratis yang nantinya dilaksanakan di Paroki Noehaen Amarasi Timur.

“Kita akan berkunjung ke Lapas Wanita dan juga kegiatan rohaninya yaitu pemberkatan rumah umat”, ujar Karolina.

Karolina menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk mempererat hubungan antar umat Katolik di Paroki Sta. Maria Assumpta. Selain itu untuk saling membantu dan meningkatkan kepedulian antar umat.

Pastor Paroki Sta. Maria Assumpta Kupang, Rm. Rudi Tjung Lake mengatakan bahwa umat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, walaupun tidak semua terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dirinya menambahkan bahwa untuk bersatu yang terutama dalam saling mengenal, sehingga dirinya berharap melalui kegiatan ini, para umat bisa mengenal sesama lebih dekat serta saling membantu antar sesama.

“Dengan pemberkatan rumah umat, kami sebagai pastor bisa mengenal kehidupan umat, bisa menyapa mereka terutama dengan berkat”, jelas Rm. Rudi.

Selain itu, dirinya mengharapkan agar semua umat bisa menjadikan lingkungan sebagai rumah kita bersama. Seperti yang dikatakan Paus Fransiskus bahwa lingkungan alam semesta adalah rumah kita sehingga perlu dijaga.

“Kita berharap umat semakin bersatu, peduli terhadap sesama, lingkungan dan saling menyapa sebagai saudara serta saling membantu sehingga kita tidak memperhatikan sesama dengan belas kasih tetapi dengan cinta”, pungkas Rm. Rudi. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)