Poli Boimau—Kiper Masa Depan dari TTS dalam ETMC 2019

Loading

Malaka-NTT, Garda Indonesia | Partai per delapan besar Turnamen Sepak Bola El Tari Memorial Cup ( ETMC) 2019, saat pertandingan Perse Ende vs Perss SoE, pada Jumat 19 Juli 2019 lalu menjadi salah satu momen paling menegangkan sepanjang perhelatan ETMC 2019 yang berlangsung di lapangan utama Betun, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pertandingan yang berlangsung sengit tetap bertahan selama 90 menit dengan skor kaca mata. Gol kemenangan bagi Perse Ende tercipta pada waktu injury time dan berhasil mengubah kedudukan menjadi 1: 0, sekaligus memupus harapan team Perss SoE untuk melaju ke babak per empat final.

Laga mati hidup yang dipertontonkan juga menuai pujian dari para supporter di media sosial. Salah satu hal yang menjadi sorotan netizen adalah kepiawaian kiper Perss SoE dalam mengamankan gawangnya dari kebobolan.

Dilansir dari likuraionline.com, sebanyak 62 kali penyelamatan yang dilakukan oleh Polikarpus Boimau, penjaga gawang Perss SoE. Pemilik nama lengkap Cordi L. P. Boimau, merupakan penjaga gawang yang sudah bergabung bersama tim Perss SoE sejak tahun 2011.

Kepada media Garda Indonesia, Poli, sapaan akrabnya mengatakan bahwa dirinya mulai tertarik dengan sepak bola sejak usia 7 tahun, terutama menjadi penjaga gawang. Setiap hari mereka selalu memanfaatkan waktu istirahat di sekolah untuk bisa bermain bersama teman-teman, dan juga sore hari selalu berkumpul untuk bermain.

Kiper Perss So’E, Poli Boimau

“Kami bermain kaki kosong, karena sepatu dan sendal kami jadikan penanda gawang. Kadang kami harus pulang dengan luka dikaki. Tapi itu kami buat tiap hari”, ujar pria kelahiran Kupang, 31 Oktober 1993 itu.

Masa kecil yang penuh kebahagiaan dan merelakan tubuh untuk terluka hanya untuk kesenangan semata, akhirnya Poli memutuskan untuk serius berlatih. Dirinya menjelaskan bahwa sebelum bergabung di klub sepak bola, dirinya rutin berlatih sendiri dengan melakukan jogging setiap pagi dan sore.

Dirinya menjelaskan bahwa awalnya memang hanya ingin berolahraga dan bersenang-senang saja, namun dengan semakin bertambah usia, dan kemampuan yang dimilikinya, akhirnya ia termotivasi untuk terus berlatih, agar bisa menjadi seorang pemain hebat, khususnya sebagai kiper.

“Pertama kali gabung di klub ABRT SoE tahun 2011, lalu tahun 2013 pindah ke klub Bavana, dan tahun 2016 pindah lagi ke klub Putra Oebesa”, ujar alumni SMA Negeri 1 SoE itu.

Walaupun berawal dengan motivasi yang sangat minim, dirinya mampu menunjukkan kualitas dirinya melalui ketekunan dan kerja keras dalam berlatih dan mengasah kemampuannya. Pada tahun 2010, dirinya mengikuti turnamen Dinamite Cup, lalu pada tahun 2011 bertanding lagi pada KSS cup.

Kualitas yang dimiliki sebagai seorang penjaga gawang, lanjut Poli, pada tahun 2011 dirinya dipanggil untuk bergabung bersama tim Perss SoE, dan berlaga pada Kejuaraan Piala Gubernur NTT.

Selanjutnya, Poli juga membela Perss SoE pada beberapa kejuaraan, seperti Divisi 3 Liga Indonesia di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Maret 2012 dan ditahun yang sama, membela Perss SoE lagi pada lanjutan Divisi 3 Liga Indonesia yang dihelat bulan September di Surabaya.

“Tahun 2013 saya bermain untuk Perss SoE pada Divisi 2 Liga Indonesia. Waktu itu bermain di Kabupaten Sumenep Madura”, jelas pria yang sekarang bekerja sebagai Mitra BPS itu.

Meski sudah bermain dibanyak turnamen, menurut Poli, dirinya pernah dipandang sebelah mata oleh masyarakat bahkan mendapatkan komentar miring. Namun dirinya menjadikan itu sebagai motivasi untuk bisa menunjukkan kualitas dirinya dengan giat berlatih.

“Waktu itu Gubernur Cup 2011, saya masih junior dan belum mendapatkan tempat di tim inti dan kiper senior masih ada waktu itu”, jelas pria yang kini berusia 25 tahun.

Semangat dan tekad untuk menjadi pemain hebat, disalurkan lewat porsi latihan yang cukup menguras energi, akhirnya pada tahun 2016, Poli membuktikan bahwa dirinya punya kualitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain berhasil menjuarai Bupati TTS cup dirinya juga mencatatkan sejarah yang hanya mampu dibuat oleh beberapa orang kiper saja.

“Tahun 2016 kami juara 1 Bupati TTS cup dan gawang saya tidak kebobolan dari awal pertandingan sampai final”, jelas Poli yang saat ini memperkuat tim Putra Oebesa FC.

Suatu prestasi luar biasa yang diperoleh seorang kiper. Poli membuktikan kepada masyarakat bahwa dirinya punya kualitas yang patut diperhitungkan dimasa depan. Penampilannya di Turnamen Sepak Bola ETMC 2019 menjadikan dirinya sebagai satu-satunya kiper yang melakukan penyelamatan terbanyak sepanjang turnamen dan menjadikan dirinya sebagai seorang atlet yang menjanjikan dimasa depan

“Penampilan di Bupati cup 2016 merupakan penampilan yang sempurna yang saya raih”, ungkap alumni SMPN 2 SoE itu.

Selain itu, prestasi lain yang pernah diraih Poli yaitu juara 3 berturut-turut pada Bupati TTS cup 2017 dan 2018 bersama team Putra Oebesa FC. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)