Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak di Papua, Laki-laki Harus Terlibat

Loading

Jayapura, Garda Indonesia | Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama Dewan Adat Papua mendorong keterlibatan laki-laki dalam penanganan masalah perempuan dan anak di Provinsi Papua.

Sebab menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Yohana Yembise, selama ini partisipasi laki-laki di Papua dianggap kurang dan kesadaran akan melindungi perempuan dan anak yang belum terbangun.

“Data survei Kemen PPPA menunjukkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Papua termasuk paling tinggi di Indonesia. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan Dewan Adat dalam melindungi perempuan dan anak di Papua sangat berpengaruh. Dewan Adat dapat membantu kami, karena kalian yang memiliki masyarakat, kalian didengarkan,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise dalam Diskusi Terbatas (FGD) bersama Dewan Adat Papua.

Menurut Menteri Yohana, menyelesaikan masalah perempuan dan anak bukan hanya urusan perempuan, namun laki-laki juga perlu terlibat. Dalam rangka mendorong keterlibatan laki-laki, Kemen PPPA bekerja sama dengan Dewan Adat Papua menggelar Diskusi Kelompok Terarah (FGD) untuk mendengar perspektif laki-laki terhadap isu perempuan dan anak di Tanah Papua di Jayapura pada Selasa, 30 Juli 2019.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Prof Yohana Yembise

Dalam arahannya, Menteri Yohana mengajak laki-laki di Tanah Papua untuk bersama-sama memikirkan masa depan perempuan dan anak-anak.

“Pelaku kekerasan kebanyakan dilakukan oleh laki-laki. Harus ada kampanye keterlibatan laki-laki untuk melindungi perempuan dan anak. Oleh karena itu, saya butuh laki-laki untuk bantu memberikan edukasi ke seluruh laki-laki di Tanah Papua agar melindungi perempuan dan anak. Jangan sampai di masa depan, kita sebagai orang tua dipersalahkan karena tidak mempersiapkan generasi-generasi penerus dengan baik,” jelas Menteri Yohana yang hadir didampingi Deputi Partisipasi Masyarakat, Indra Gunawan dan Deputi Kesetaraan Gender, Agustina Erni.

Di kesempatan yang sama Sekretaris Umum Dewan Adat Papua, Leonard Imbiri sangat mengapresiasi pemerintah dalam menyelesaikan masalah di Tanah Papua dengan saling bersinergi. Dalam diskusi, Leonard mengajak masyarakat untuk berefleksi terkait keberlangsungan hidup masyarakat Papua.

“Dalam Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua beberapa waktu lalu, kita menyadari bahwa pertumbuhan orang Papua itu tidak bertambah, melainkan makin berkurang. Salah satunya dikarenakan jumlah angka kematian lebih tinggi dibanding kelahiran, terutama kaum perempuan dan anak-anak. Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak perlu ditingkatkan. Dewan Adat Papua terus mendorong perspektif membangun keluarga dan menjaga relasi antar anggota keluarga yang setara,” terang Leonard Imbiri(*)

Sumber berita (*/Publikasi dan Media Kementerian PPPA)
Editor (+rony banase)