Rumah Sasando di Oebelo Gapai Bantuan PPPUD dari Politeknik Negeri Kupang

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) berbasis Kearifan Lokal diberikan kepada industri kerajinan Alat Musik Sasando dan Topi Ti’ilangga di Rumah Sasando yang dirintis oleh Maestro Yeremias Pah di Desa Oebelo Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Penyerahan bantuan PPPUD sebagai bagian dari Program Kemitraan Masyarakat dari Kemenristek Dikti ini dilaksanakan oleh tim dosen Fakultas Teknik Politeknik Negeri Kupang (PNK) yang terdiri dari Melsiani R F Saduk, S.T., M.T. Fransisko Piri Niron, S.T., M.Si. Heni M Sauw, S.E., M.M. Nikson Fallo, S.T., M.Eng.

Pose bersama Djitron Pah (pakai Topi Ti’ilangga) dan Tim PPPUD Politeknik Negeri Kupang diketuai oleh Melsi Saduk

Sebanyak 10 (sepuluh) item barang pendukung aktivitas produksi Rumah Sasando milik alm Yeremias Pah di Desa Oebelo yang dirintis sejak tahun 1970-an tersebut diserah terima kepada Djitron Pah, pengelola dan anak dari Alm. Yeremias Pah pada Selasa, 27 Agustus 2019 pukul 16:00 WITA—selesai.

Adapun jenis barang pendukung produksi alat musik Sasando terdiri dari mesin pelubang sekrup; mesin potong sekrup; mesin pemintal senar; mesin jahit merek JUKI; mesin pemipih; mesin gergaji jigsaw; papan nama neon box; meja kerja; lemari pajangan; dan perkakas K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

Ketua Tim PPUD dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Politeknik Negeri Kupang, Melsiani R F Saduk, S.T., M.T. mengatakan PPPUD menyentuh produk lokal yang diharapkan dapat diekspor.

“Program ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bertujuan membantu mitra UKM agar dapat meningkatkan pangsa pasar hingga ke tahap ekspor”, tutur Melsi.

Ketua Tim PPUD Politeknik Negeri Kupang, Melsiani R F Saduk, S.T., M.T.

Selain itu, jelas Melsi, program ini multy years di mana pada tahun pertama untuk penguatan fasilitas produksi dan pada tahun kedua untuk penataan rumah produksi dan pemasaran berbasis daring atau online

“Kerinduan kami untuk membantu industri Sasando karena sebelumnya Rumah Sasando ini hanya menggunakan alat produksi manual dan konvensional yang membatasi produksi Sasando sebagai produk unggulan daerah yang mempunyai potensi ekspor,” ungkap Melsi.

Melsi juga berharap agar semua alat produksi yang telah diserahkan agar dapat digunakan semaksimal mungkin untuk peningkatan produksi Sasando karena Rumah Sasando Keluarga Pah merupakan usaha turun temurun yang dirintis oleh Maestro Sasando, Alm. Yeremias Pah.

Sebelumnya, kepada Garda Indonesia, Djitron Pah menyampaikan beberapa hal menyangkut pembenahan Rumah Sasando. Hal pertama yang ingin dikembangkan menyangkut penataan rumah kerja, pembangunan museum mini Sasando, Rumah Tenun dan Teater Kecil untuk perform Sasando.

“Semua penataan tersebut didanai sendiri dari kotak sumbangan dan penjualan Sasando dari pembeli lokal, regional dan tamu internasional,” beber pemusik Sasando yang sering diundang perform Sasando di tingkat nasional dan internasional.

Djitron Pah di rumah produksi Sasando dengan alat produksi manual dan konvensional

Selain itu, terang Djitron, ditambah dengan bantuan dari Politeknik Negeri Kupang dapat meningkatkan produksi Sasando dan memenuhi permintaan waktu produksi. “Sebelumnya, kami memproduksi Sasando hanya menggunakan alat produksi manual dan konvensional yang dikreasi oleh Papa (Alm.Yeremias Pah, red) sejak awal pendirian usaha Sasando sekitar tahun 1970-an,” ungkap Djitron.

Djitron mengucapkan terima kasih dan merasa sangat terharu dan bersyukur atas bantuan alat produksi yang dihasilkan oleh Mahasiswa dan Dosen Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang.

Diakhir kegiatan penyerahan alat produksi Sasando, Djitron menyempatkan diri memainkan alat musik Sasando dengan mempersembahkan 2 (dua) lagu, Wonderful Tonight dari Eric Clapton dan lagu Dia dari Anji Drive.

Penulis dan editor (+rony banase)