IKKON 2019 Picu Pelaku Ekonomi Kreatif Lahirkan Ikon Baru di Kota Kupang

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) 2019 untuk penyelenggaraan keempat kalinya dan merupakan program unggulan Bekraf untuk percepatan ekonomi kreatif.

IKKON adalah program dengan konsep live in designer berkolaborasi antara profesional di bidang kreatif, perajin lokal, dan pemangku kepentingan di daerah. Sejak 2016, Bekraf melalui IKKON telah mendukung pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) daerah di 15 kota/kabupaten dengan mengembangkan produk yang sudah ada maupun menciptakan produk kreatif baru.

Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) merupakan sebuah program yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.

Tahun 2019, IKKON hadir di Kabupaten Aceh Utara, Kota Tanjung Pinang, Kota Tomohon, Kabupaten Lombok Timur dan Kota Kupang. Pelaksanaan IKKON dibagi menjadi empat tahapan kegiatan yaitu, pemetaan potensi, perencanaan desain, purwarupa, dan pameran/festival.

Tim IKKON Kupang 2019 didampingi oleh Kabid Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Kupang, Maria Bunga Fernandez (baju batik corak hitam) dalam sesi jumpa pers di Ja’o Cafe

Tim IKKON Kupang 2019 dengan formasi Budi Suyanto (Mentor), Aminah Agustinah (Antroplog), Sri Wahyuni (Pengembang Bisnis), Eko Cahyo Saputro (Arsitek), Ferry C. Nugroho (koreografer), Elizabeth Marce!lina (Desainer Tekstil), Mirza Maulana (Desainer Grafis), Wisnu Purbandaru (Desainer Produk), Aldri Indrayana (Desainer Fashion), Rina Kusumastuti (Fotografer), Ulul Albab (Videographer) mendapatkan dukungan dari Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore.

Dalam sesi jumpa pers pada Jumat, 6 September 2019 di Ja’o cafe pukul 15.00 WITA—selesai, Mentor IKKON Kupang 2019, Budi Suyanto menyampaikan kegiatan IKKON Kupang mengajak seluruh kalangan masyarakat kreatif Kota Kupang untuk berpartisipasi dalam kegiatan IKKON Kupang 2019.

“Kolaborator yang telah kami ajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan IKKON 2019 adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Dinas Pariwisata Kota Kupang, Dekranasda Kota Kupang, Komunitas Kreatif Kota Kupang, Pengrajin tenun, anyaman lontar, sanggar tari, media lokal Kota Kupang dan nasional,” beber Budi.

Lanjutnya, “Selama kurang lebih 14 hari melakukan penelitian (research) di trip pertama pada bulan Juli 2019. Kemudian di trip dua kami melakukan perencanaan desain. IKKON Kupang telah menemukan brand essence Kupang yaitu Romantic, Empahty, Passionate, Raw, Nostalgic dan menghasilkan slogan baru (New Brand) Kota Kupang yakni Tanabae”.

Menurut Budi, Tanabae ini merupakan inti sari dari detak kehidupan di Kota Kupang yang merupakan tempat di mana hidup banyak sekali etnis.

“Di sini, kita mendapatkan satu kata yang menjadi satu DNA dari karya yang akan lahir, yaitu ‘Di tanah yang kering ini tumbuh cinta kasih, tanah harapan bagi warga NTT, menjadikan tanah ini tanah yang baik atau Tanabae’,” ungkap Budi.

Selain itu, harap Budi Suyanto, Keberadaan IKKON Kupang 2019 diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi secara nyata bagi perekonomian daerah dan masyarakat secara langsung dan diharapkan akan muncul produk-produk kreatif baru yang dapat menjadi ikon dari masing-masing daerah.

“Kami juga berharap kedepannya semakin banyak pelaku ekonomi kreatif (komunitas, pelaku, usaha, dan seluruh masyarakat) Kota Kupang dapat berkolaborasi dengan Tim IKKON Kupang 2019 untuk berinovasi dan berkreasi memajukan ekonomi kreatif Indonesia,” pintanya.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)