Komunitas TTS Adil Sejahtera: Lawan Ketidakadilan Untuk Capai Kesejahteraan

Loading

So’E-TTS, Garda Indonesia | Kita tidak bisa membantah bahwa hari ini, banyak masyarakat di pedesaan berteriak dalam diam karena suara mereka tidak selantang suara para wakil rakyat untuk menyampaikan keluhan mereka.

Masyarakat membutuhkan orang-orang yang peduli dan mau mendengarkan serta menyuarakan kegetiran yang tengah terjadi. Komunitas Timor Tengah Selatan (TTS) Adil Sejahtera merupakan sebuah wadah yang siap menerima aspirasi masyarakat dan berjuang menghadirkan keadilan bagi masyarakat kecil.

Hal tersebut disampaikan oleh pendiri Komunitas TTS Adil Sejahtera, Siprianus Natonis, di kediamannya di Kelurahan Bakunase 2, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Tepat pada ulang tahunnya yang ke-37, pada Rabu, 11 September 2019, Sena, sapaan akrabnya menyampaikan tekadnya untuk berjuang melawan ketidakadilan yang selalu terjadi, khususnya di TTS.

“Selama tidak ada keadilan maka kesejahteraan yang didambakan hanya akan sebatas mimpi,” jelas Sena.

Dirinya menjelaskan bahwa, kehadiran Komunitas TTS Adil Sejahtera, untuk menerima aspirasi masyarakat kecil dan menjadi mediator dalam mencarikan solusi bersama pihak-pihak pemangku kebijakan.

Selain itu, keanggotaan komunitas tersebut juga berasal dari orang-orang yang punya keinginan dan tekad yang sama untuk berjuang melawan ketidakadilan. Lanjutnya, keanggotaan juga berasal dari para pekerja serabutan asal TTS yang berada di Kota Kupang, para pekerja di toko-toko, di warung, tukang kayu dan tukang batu serta para sopir angkutan kota (angkot).

Pendiri Komunitas TTS Adil Sejahtera, Siprianus Natonis

“Kita punya tujuan yang mulia tanpa tendensi politik,”ujarny.

Sena menambahkan bahwa ketidakadilan yang dialami masyarakat TTS sudah berlarut-larut dan seolah terjadi pembiaran terhadap hal tersebut. Jelas Sena, saat ini banyak masyarakat pedesaan yang mengeluh kekurangan air bersih dan harus membeli air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Masyarakat di desa mengeluh kekurangan air bersih, tapi pernah tidak kita dengar Kota Soe kekurangan air bersih? Kota Soe selalu menikmati air bersih seperti biasanya,”ujar Sena.

Dirinya menjelaskan bahwa air bersih yang saat ini dinikmati masyarakat Kota Soe sumbernya dari berasal dari Bonleu. Lanjutnya, jika ditelusuri, pipa yang mengalirkan air ke Kota Soe melewati beberapa desa yang saat ini mengeluh kekurangan air bersih.

“Masyarakat hanya mendengar deru air yang mengalir dalam pipa namun tidak bisa melihat apalagi menikmati air tersebut,” tutur Sena.

Dirinya berharap bahwa pemerintah mengambil tindakan yang mampu memberikan keadilan bagi semua masyarakat, sehingga keadilan dan kesejahteraan tidak terkesan hanya milik orang-orang kota saja.

Selain itu, dirinya meminta pemerintah untuk lebih peka terhadap masalah-masalah pendidikan yang masih terus menghantui kehidupan masyarakat. Lanjutnya, saat ini pendidikan menengah atas menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, namun pemerintah kabupaten tidak bisa lepas tangan begitu saja karena para siswa tersebut merupakan masyarakat yang berada di lingkup kabupaten.

“Masalah pendidikan yang saat ini hangat dibicarakan yaitu di SMAN Kie dan juga SMKN Batuputih,”ucapnya.

“Pemerintah Kabupaten tidak bisa membiarkan hal tersebut terus terjadi, karena yang menjadi korban masyarakat sendiri,”lanjutnya.

Melalui Komunitas TTS Adil Sejahtera, dirinya berharap bahwa banyak keluhan masyarakat kecil bisa diperjuangkan untuk mendapatkan solusi terkait pengeluhan-pengeluhan tersebut.

Lanjut Sena, Pemerintah juga seharusnya membuka ruang bagi orang-orang muda berpotensi untuk ditempatkan di pelosok-pelosok pedesaan guna mengamati dan mendengarkan secara langsung kebutuhan masyarakat sehingga setiap program yang dilakukan selalu tepat sasaran.

Hal lain yang disampaikan bahwa pemerintah diharapkan membuka ruang khusus bagi masyarakat sebagai pemilih untuk bertemu dengan pemimpin dan menyampaikan setiap keluhan tanpa ada rasa takut, sehingga masyarakat benar-benar merasakan keadilan dari apa yang mereka harapkan.

Terkait Komunitas TTS Adil Sejahtera sendiri, Sena menambahkan bahwa selama ini komunitas tersebut sudah banyak melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang punya masalah guna mencari solusi. Meski diakui bahwa pendampingan tersebut masih bersifat individu, namun semangat tersebut yang ingin diwariskan bagi seluruh anggota Komunitas TTS Adil Sejahtera.

“Salah satu nilai penting yang ditanamkan dalam Komunitas adalah kebersamaan. Siapapun yang mengalami masalah, silakan disampaikan, kita akan cari jalankan keluar sama-sama,” jelasnya.

Lanjutnya, Komunitas yang baru berdiri pada 10 Juli 2019 lalu, sudah membantu anggota yang berada di Kota Kupang untuk mendapatkan perlindungan kesehatan, dan jaminan keselamatan kerja. Selain itu, guna menjamin masa kehidupan di masa yang akan datang, Komunitas juga sudah membuka rekening tabungan di BRI bagi para sopir angkot yang berasal dari Soe.

“Kita bantu untuk buka rekening awal, selanjutnya mereka wajib menabung Rp. 10.000,- per hari,”ujar Sena.

Selain itu, dalam waktu dekat akan dilakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Kupang, untuk bersilaturahmi bersama para warga binaan yang berasal dari Kabupaten TTS.

“Kita sudah bicarakan dengan pihak Lapas, hanya menunggu waktu saja,”ujarnya.

Sebagai pendiri, Sena berharap bahwa semua anggota mampu bekerja sama, punya tujuan yang sama, sehingga Komunitas TTS Adil Sejahtera mampu membawa perubahan bagi masyarakat TTS, sehingga keadilan dan kesejahteraan benar-benar ada dan dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan, bukan milik segelintir orang yang punya kepentingan.

Dirinya mengatakan bahwa tindakan semena-mena oleh orang-orang yang memiliki kekuatan yang menindas masyarakat kecil di TTS, harus benar-benar dilawan dengan cara-cara keras pula sesuai jalur yang benar, guna memperjuangkan suara-suara yang selama ini dibungkam oleh kekuasaan.

“Saya berharap komunitas ini menjadi barometer dalam menghadirkan keadilan agar kesejahteraan tidak sebatas angan tetapi menjadi kenyataan dan dirasakan oleh semua masyarakat,” tandas Sena. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)