Program Kemitraan Masyarakat Politeknik Negeri Kupang Bantu Usaha Abon Ikan

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Politeknik Negeri Kupang (PNK) dengan Program Kemitraan Masyarakat terus dan konsisten membantu usaha kecil dalam mengembangkan usahanya. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat dri Kemenristek Dikti untuk membantu usaha kecil.

Kali ini yang memperoleh bantuan yakni usaha abon ikan yang dikelola oleh Filbert Sereh dan berlokasi di Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang – Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ketua Pelaksana Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat dari Politeknik Negeri Kupang (PNK) untuk Usaha Abon Ikan, Fransisko Piri Niron, S.T., M.Si. kepada media ini menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan berupa 1 (satu) unit alat penggoreng abon ikan, 1 (satu) unit genset, dan 1 unit mesin penghampa udara (vacuum sealer).

Ketua Pelaksana Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat dari Politeknik Negeri Kupang (PNK), Fransisko Piri Niron, S.T., M.Si. (berbaju kotak) dan Pemilik Usaha Abon Ikan Abadi, Filbert Sereh (berbaju merah)

“Alasan kami memberikan bantuan ini karena selama ini mitra menggoreng abon ikan secara manual dan diharapkan dengan bantuan ini mitra penjual mampu mengembangkan usahanya,” ujar Fransisko Piri Niron, S.T., M.Si. didampingi anggota Melsiani R F Saduk, S.T., M.T. dan Heni M Sauw, S.E., M.M. pada Sabtu, 14 September 2019.

Selain bantuan peralatan teknologi, jelas Fransisko, juga diberikan pelatihan pembuatan abon ikan dari Dinas Perikanan dan Kelautan dengan mentor Yohanis Pandie, S.Pi.

Sementara itu, Pengelola Abon Ikan bermerek Abadi, Filbert Sereh kepada media ini mengatakan merasa sangat terbantu dalam memproduksi abon ikan.

“Saya sangat terbantu karena sebelumnya kami memproduksi abon ikan secara manual dan belum rutin,” jelasnya sambil menyampaikan bahwa usahanya berlokasi di Jalan Abadi Kelurahan Bakunase.

Yohanes Pandie, S.Pi. (berbaju putih) saat melatih cara mengolah abon ikan

Saat ditawarkan alat bantu produksi dari PNK, tutur Filbert, pihaknya sangat senang berterima kasih karena dapat menambah produksi dan rutin melayani pemesanan abon ikan.

“Sebelumnya membutuhkan waktu lama sekitar 1 (satu) jam untuk mengolah daging ikan sebanyak 5—10 kilogram secara konvensional. Saat ini sudah ada alat bantu produksi dari PNK akan lebih memudahkan kami,” ungkap Pengusaha Abon Ikan Abadi yang sempat mengenyam pendidikan dasar tentang Kitchen Training di Jakarta.

Pria yang sempat memiliki usaha rumah makan di Kecamatan Takari Kabupaten Kupang ini juga menyampaikan bahan dasar pembuatan abon ikan menggunakan Ikan Tuna atau Ikan Marlin karena memiliki isi daging tebal.

“Usaha abon ikan merupakan hal baru dan banyak tamu yang datang ke Kupang berminat akan abon ikan dan kami menyajikan abon ikan dengan rasa yang berbeda,” terang Filbert sambil menyampaikan berdirinya usaha Abon Ikan Abadi sejak pertengahan 2018.

Mengenai sistem pemasaran abon ikan, terang Filbert, hanya memenuhi permintaan dan belum dipasarkan secara daring (online) dan harga Abon Ikan Abadi per kilogram sebesar Rp.290 ribu rupiah.

Penulis dan editor (+rony banase)