Bangun Kembali ‘Ume Kbubu’, Dukung Observatorium Terbesar di Asia Tenggara

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Observatorium yang akan dibangun di Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menjadi Observatorium terbesar se Asia Tenggara.

Pembangunan tersebut akan didukung dengan pembangunan kembali ‘ume kbubu’ atau rumah bulat sebagai syarat utama sebuah observatorium yang tidak ada polusi cahaya.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.d. kepada awak media seusai kuliah umum bersama para mahasiswa jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Kupang pada Jumat, 27 September 2019.

Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., PH.d.

“Memang pada akhirnya kita akui bahwa apa yang kita punya dulu, itu adalah yang paling benar. Yang kita buang, kita ganti dengan seng, dengan batu, semen, akhirnya panas setengah mati,” ujar Comeo.

Lanjutnya, daun gewang dan alang-alang sangat cocok untuk kondisi kita di NTT. Selain itu, membangun kembali ‘ume kbubu’ juga mendukung sekali untuk observatorium karena cahaya dari dalam rumah tidak terpantul keluar.

Selain itu, syarat lainnya yaitu jumlah malam tempat yang dipilih sebagai tempat observatorium harus memiliki jumlah malam bersih paling banyak dalam satu tahun.

“Kalau ada hujan, ada awan itu sangat mengganggu. Kalau kita di Timau, dengan mata kosong saja kita sudah bisa melihat bentuk pulau-pulau di bulan,” jelas Cameo.

Lanjutnya, malam terang tanpa cahaya itu yang dibutuhkan untuk observatorium. Sehingga pemasangan listrik di Timau juga, semua lampu jalannya akan dipasang mengarah ke bawah.

Cameo menjelaskan bahwa pembangunan observatorium terbesar se-Asia Tenggara tersebut dimulai tahun anggaran 2019. “Pembangunannya mulai tahun ini”, pungkas Cameo. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase) Foto eksklusif