Jakarta, Garda Indonesia | “Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang serius terhadap pungli, adapun pungli merupakan kejahatan korupsi yang tidak dirasakan langsung akan tetapi meresahkan masyarakat, “ ujar Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Pusat Irjen Pol Dr Widiyanto Poesoko di Jakarta, pada Selasa, 15 Oktober 2019 kepada media yang tergabung dalam IMO-Indonesia.
Menurut Irjen Pol Dr Widiyanto Poesoko, kerugian akibat pungli tidak terbatas pada masalah keuangan, tetapi juga kerusakan sistem, dan kinerja pemerintahan, khususnya menghambat pembangunan secara masif.
Carut-marut pungli kerap terjadi pada pelayanan publik yang merugikan masyarakat. Sehingga terkesan mempersulit yang seharusnya sudah menjadi mudah.
Hal tersebut disampaikannya dalam Fokus Group Discussion (FGD) ‘Penguatan Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Daerah melalui Sinergitas dengan Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Pusat’ di di Aula Kantor Inspektorat Provinsi Bali Kemarin.
Sebagaimana diketahui bahwa Irjen Pol Dr Widiyanto Poesoko juga sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi (Idkons) Kementerian Koordinator (Kemenko) Politik Hukum dan HAM (Polhukam)
“Satuan tugas sapu bersih pungli dapat mengoptimalkan kinerjanya. Untuk itu kami menangkap para pelaku pungli agar memberikan ‘shock therapy’ dan efek jera. Pungutan kecil Rp 10.000 pun dikejar, apalagi yang besar,” tegasnya.
Widiyanto juga menuturkan bahwa Saber Pungli mendapatkan apresiasi Presiden Jokowi atas keberhasilannya berada pada posisi kedua setelah sektor ekonomi. (*)
Sumber berita (*/yfi—Tim IMO Indonesia) Editor (+rony banase)