PT. Dain Celicani Cemerlang Investasi Dana Tak Terbatas Suplai Air di Kota Kupang

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | PT. Dain Celicani Cemerlang menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Pemkot Kupang guna menangani krisis air bersih di Kota Kupang.

Dalam acara tersebut, Direktur Utama PT. Dain Celicani Cemerlang, David Suryabara, menyampaikan bahwa pihaknya siap berinvestasi untuk air bersih di Kota Kupang dengan dana tak terbatas.

“Saya siap berinvestasi dengan dana tak terbatas, asalkan masyarakat Kota Kupang bisa mendapatkan air bersih, “ucap David diruang Garuda Kantor Wali Kota Kupang, Selasa 8 Oktober 2019.

Pada kesempatan tersebut David menyampaikan bahwa pihaknya akan memanfaatkan 2 (dua) sumber air baku yaitu Kali Liliba dan Kali Manikin dengan target masing-masing mampu menyuplai air bersih untuk Kota Kupang sebesar 100 liter per sekon (lps). “Kita akan membangun di Liliba itu 100 lps, kalau di Manikin kita lihat besok dulu, tapi saya targetnya 200 lps,” tutur David.

Direktur Utama PT. Dain Celicani Cemerlang, David Suryabara

David menjelaskan bahwa untuk bisa menyuplai air bersih sesuai targetnya maka dana yang dibutuhkan berkisar pada 75—100 miliar.

Selain itu, David berjanji bahwa dalam waktu 8 bulan air bersih sudah bisa mengalir di Kota Kupang, sehingga di targetkan akhir tahun 2020 masyarakat Kota Kupang sudah bisa menggunakan air bersih dari dua sumber air baku tersebut.

“Minggu depan tim kita sudah turun untuk melakukan feasibility study selama 2 bulan, setelah itu dipaparkan lagi kepada Pak Wali Kota dan dilakukan penandatanganan kerja sama. Setelah itu kita sudah mulai bekerja,” jelas David.

David sendiri menolak penggunaan sumber air bawah tanah (ABT) karena memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat di Kota Kupang, seperti yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia. “ABT itu sangat berbahaya. Bapa pernah dengar di Palu kan, sampai longsor semua. PDAMnya juga menggunakan ABT,” ujar David kepada awak media.

David sangat berharap bahwa pembangunan yang direncanakan tidak mendapat penolakan terutama para pengusaha air bersih dengan sumber air bawah tanah.

“Kita berharap tidak ada konflik dengan para pengusaha air bawah tanah, “ tutup David. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)