Sekolah Perempuan Bifemeto di TTS, Wujud Sinergi Pemberdayaan Perempuan

Loading

SoE-TTS, Garda Indonesia | Masih dalam rangkaian kunjungan kerja perdana di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga meresmikan Sekolah Perempuan Bifemeto di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada Kamis siang, 7 November 2019.

“Perempuan tidak boleh lagi ada di belakang laki-laki melainkan harus setara di samping laki-laki, sebab mereka akan menjadi aktor penting untuk meningkatkan perekonomian perempuan guna mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,” tegas Menteri Bintang dalam sambutannya.

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga

Menteri Bintang menambahkan sinergi dalam upaya peningkatan pemberdayaan perempuan merupakan kunci keberhasilan pembangunan sebuah negara, ”Melihat masih maraknya praktik diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di masyarakat maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus berupaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di pedesaan melalui pendidikan. Salah satunya melalui Sekolah Perempuan, yang diharapkan menjadi upaya konkret dalam rangka pemberdayaan perempuan salah satunya di bidang ekonomi dari akar rumput,” ungkap Menteri Bintang.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Agustina Erni menuturkan sekolah perempuan yang menjadi salah satu program dari Kemen PPPA merupakan wadah untuk membantu meningkatkan dan mengenali kemampuan mereka, menggali potensi alam sekitarnya, mengenali masalah yang mereka hadapi, mengetahui hak-hak mereka dalam program pembangunan, mekanisme pembangunan, serta cara mereka dapat ikut dan mendapatkan manfaat dan cara membangun gotong royong agar dapat menyatukan kemampuan mereka untuk masyarakat.

”Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah perempuan menjadi modal awal untuk membangun kepercayaan diri mereka sehingga berani dan dapat memaksimalkan akses sumber daya alam guna peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan,” tambah Erni.

Saat ini, Kemen PPPA tengah menggali potensi kerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM yang memungkinkan untuk dapat menciptakan sinergi bersama PNM Mekaar dalam upaya pemberdayaan ibu rumah tangga melalui wirausaha. Salah satu program yang ditawarkan adalah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang diprakarsai oleh PNM. Program unggulan Mekaar ini memberikan akses permodalan, pendampingan, dan program peningkatan kapasitas para pelaku usaha terutama perempuan ibu rumah tangga.

Perempuan TTS yang tergabung dalam Sekolah Perempuan Bifemeto

Direktur Utama PNM Mekaar, Arief Mulyadi menuturkan PNM Mekaar merupakan salah satu produk yang memberikan layanan khusus bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultramikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha. PNM Mekaar dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok. Terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menjadi salah satu penyebab keterampilan berusaha mereka kurang dimanfaatkan dengan maksimal. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.

”Untuk di Kabupaten Timor Tengah Selatan sendiri PNM Mekaar hadir sejak 2016 dan hingga saat ini nasabahnya sudah mencapai 11.050 ibu-ibu yang tergabung dalam Mekaar. Program PNM Mekaar tentunya tidak terlepas dari dukungan Bapak Presiden Jokowi, sehingga saat ini Mekaar sudah mempunyai 5.668.000 nasabah yang tersebar di 34 provinsi se-Indonesia. Ke depan, Mekaar akan terus berusaha meningkatkan akses peminjaman modal bagi perempuan ibu rumah tangga, hal ini tentunya sejalan dengan sekolah perempuan, ibu-ibu yang tergabung dalam Mekaar juga merupakan ibu-ibu yang hebat di mana mereka juga ikut berperan dalam rangka peningkatan ekonomi keluarga,” ujar Arief.

”Untuk ibu-ibu yang sudah menjadi nasabah PNM Mekaar, saya bangga dengan ibu-ibu semua terus tingkatkan peran kalian dalam peningkatan ekonomi keluarga. Namun, yang tidak boleh lupa adalah prinsip 3 Sukses yakni; sukses peminjaman, sukses kemanfaatan, dan sukses pengembaliannya. Besar harapan agar Sekolah Perempuan Bifemeto di Kabupaten TTS mampu menjadi mesin penggerak untuk kemajuan perempuan khususnya dan masyarakat pada umumnya menuju masyarakat yang sejahtera dan setara,” tutup Menteri Bintang. (*)

Sumber berita (*/Publikasi dan Media Kementerian PPPA)
Editor (+rony banase)