Kemah Literasi NTT 2019, Wadah Interaksi & Sinergitas Pegiat Literasi

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Momentum Hari Guru 2019 diwujudkan dalam kegiatan Kemah Literasi 2019 oleh Pengurus Wilayah (PW) Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sebuah kehormatan NTT sebagai salah satu dari 4 (empat) provinsi yang berhak menyelenggarakan Kemah Literasi 2019 dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Kesetaraan, Dirjen PAUD dan DIKMAS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mengusung tema ‘Literasi Sebagai Kecakapan Abad 21’, Kemah Literasi NTT 2019 berlangsung pada 25—27 November 2019 di Bumi Perkemahan SPNF SKB Kelurahan Oenesu Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang; Kemah Literasi 2019 dilaksanakan dalam berbagai rangkaian kegiatan antara lain Diskusi / Sarasehan, Lokakarya, Pameran produk, Pentas seni dan budaya, Bedah buku, dan Api unggun.

Bunda Baca NTT, Julie Sutrisno Laiskodat Saat membuka dan memberikan sambutan dalam Kemah Literasi NTT 2019

Dibuka oleh Ketua TPKK Provinsi NTT, Julia Sutrisno Laiskodat (Bunda Baca NTT) pada Senin, 25 November 2019 pukul 10.00 WITA, Kemah Literasi NTT 2019 diikuti oleh Penggiat TBM dan Komunitas Penggiat Literasi dari berbagai 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT yang turut berperan serta menyajikan tarian Gawi dari Komunitas Ende, Bonet dari Kabupaten TTS, Bidu dan Tebe oleh PKBM Bintang Flobamora, Puisi dari PKBM Harapan Bangsa, Musikalisasi Puisi dari LKP Smart Learning Center.

Selanjutnya, pada hari yang sama (25/11/19) dilaksanakan diskusi tentang pariwisata dan budaya di era digital, produk literasi satuan PNF, pelatihan menulis esai/cerita anak. Sedangkan pada hari kedua (26/11/19) dilaksanakan serasehan tentang peran satuan PNF dalam pengembangan literasi, Literasi media sosial dalam menangkal hoaks, kiprah strategis keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam memajukan kecerdasan literasi di era digital, dan pelatihan membaca nyaring (Read Aloud).

Para peserta Kemah Literasi NTT 2019 berpose di depan kemah

Dan pada hari terakhir (27/11/19) dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) rekomendasi kegiatan Kemah Literasi NTT, membahas juknis 2019, Bedah Buku dan dilanjutkan dengan penutupan kegiatan Kemah Literasi NTT 2019 pada pukul 15.00—18.00 WITA.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah FTBM NTT, Polikarpus Do mengatakan bahwa literasi harus dijadikan sebagai gempa yang mengguncang agar NTT terlepas dari segala ketertinggalan dan keterbelakangan.

Ketua PW FTBM Provinsi NTT, Polikarpus Do

“NTT sangat lengket dengan image kebodohan dan kemiskinan yang keduanya itu saling mempengaruhi. Salah satu langkah solusi yang paling adalah menjadikan literasi sebagai jalan keluar menuju NTT yang cerdas dan terampil,” ujar Poli sapaan akrabnya.

Selain itu, jelas Poli, Sudah saatnya virus literasi disebarkan ke seluru penjuru Flobamorata. Dibutuhkan provokator-provokator literasi yang dapat menggerakkan dan meningkatkan minat baca masyarakat NTT , karena literasi adalah jembatan untuk mengubah pola pikir, pola tindak dan pola kerja.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)