Menteri Erick Thohir Lihat Peluang ‘Ekspor Suster’ ke Jepang

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri rapat kerja (raker) dengan seluruh Kepala Perwakilan Republik Indonesia (Keppri) di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Dalam rapat, ungkap Erick, ia akan menyampaikan keinginan BUMN untuk ekspansi bisnis ke luar negeri, seperti halnya di sektor kesehatan.

Ia mencontohkan, Jepang membutuhkan banyak posisi suster untuk ditempatkan di rumah sakit.

“Kita kan ada yang namanya perusahaan-perusahaan, hospital atau rumah sakit yang kita mau gabungkan menjadi satu grup, nah itu kan susternya banyak. Di situ bisa juga ada pendidikan suster yang bisa kolaborasi dengan kedutaan untuk membuka lapangan kerja untuk tim kita di luar negeri,” ujar Erick.

Ditanya mengenai BUMN yang akan bekerja sama dengan pihak Jepang, Erick belum mau menyebutkan. “Saya tak bisa spesifik. Ini kan secara kulit besarnya,” ucapnya di kantor Kemenlu, Jakarta, pada Kamis, 9 Januari 2020.

Namun demikian, ia memastikan kerja sama ini akan direalisasikan. “Haruslah. Apalagi Bu Retno dan para dubes (duta besar) kan serius,” kata Erick pasti.

Tidak hanya di bidang kesehatan, Kementerian BUMN menurutnya juga melihat potensi kerja sama dengan luar negeri di bidang lainnya. “Ibu Menlu mengumpulkan seluruh dubes, saya sharing mengenai BUMN apa yang bisa kita sinergikan dengan kedutaan besar yang ada di seluruh dunia,” jelasnya.

Untuk itu, menurutnya perlu dikaji terlebih dahulu bentuk hubungan kerja sama yang akan diterapkan nanti. “Apalagi kalau ada kesempatan investasi di negara-negara tersebut, ya saya ngga tau apa. Misalnya apakah ke Vietnam, atau apa, ya saya lihatlah. Yang terakhir tentu juga hal-hal yang bisa mensinergikan dari pada kebutuhan market di negara-negara tersebut,” tutupnya.(*)

Sumber berita (*/Rikky Fermana—Tim IMO Indonesia)
Editor (+rony banase)