Ultras Helat Diskusi Publik ‘Membaca Ulang 1,5 Tahun Kepemimpinan VBL – JNS’

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Unity In Diversity (Ultras) sebagai organisasi sayap pendukung garis keras VBL – JNS, bertugas mendukung, memenangkan dan mengawal kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Josef Nae Soi (JNS). Ultras selalu ada hingga VBL- JNS menyelesaikan kepemimpinan bahkan jika diperlukan Ultras tetap eksis untuk mengawal program pembangunan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Guna menjalankan fungsinya secara maksimal, dan untuk mencari solusi terhadap permasalahan selama kepemimpinan VBL- JNS kurun waktu 1,5 tahun ini, maka Ultras menghelat sebuah Diskusi Publik bertajuk “Membaca Ulang Satu Tahun Setengah Perjalanan Kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi periode 2018—2023”.

Diskusi Publik yang konon baru pertama kali dihelat sejak masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur pertama di Provinsi NTT ini, dikemas oleh Ultras dan disajikan dalam bentuk diskusi publik yang dilaksanakan pada tanggal unik dan cantik yakni 20-02-2020 (20 Februari 2020) pukul 08.00—18.00 WITA di Aula Hotel Neo Aston Kupang.

Demikian penjelasan Ketua Panitia Petra Bilaut dalam sesi konferensi pers pada Rabu, 19 Februari 2020 pukul 16.30 WITA di Aula Hotel Neo Aston Kupang (lokasi pagelaran Dialog Publik Ultras).

Petra Bilaut menambahkan bahwa 5 (lima) figur pembicara yang bakal mewarnai Dialog Publik tersebut antara lain Dr.Dominggus Elcid Li (IRSGC); Dr.Laurens Sayrani (Akademisi Undana); Matheos V.Messakh (Satu Timor); Lecky Frederich Koli, STP (Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT), dan Fredi Ongko Saputra (Perwakilan Pengusaha).

Ketua Ultras NTT, Jongki Asadoma

Ketua Ultras NTT, Jongki Asadoma saat menjawab beberapa pertanyaan awak media yang hadir dalam sesi konferensi pers, menegaskan bahwa kehadiran Ultras untuk mendukung, memenangkan dan mengawal janji kampanye kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Josef Nae Soi (JNS).

“Kami berharap dalam dialog, para pembicara dan pengkritik dapat memberikan sebuah solusi jelas yang dapat diterima dan dipakai yang bersifat konstruktif,” ujar Jongki seraya menyampaikan bahwa Ultras juga bakal menerima dan menyampaikan ide, solusi yang bersifat konstruktif kepada Gubernur NTT.

Selain itu, imbuh Jongki, Ultras membangun sebuah tradisi demokrasi baru untuk mempertemukan pihak pro dan kontra terhadap pemerintah. “Ini sebuah konsep yang baru pertama kali dilaksanakan di Provinsi NTT,” ungkapnya.

Ketua Ultras Kupang, Vecky Taseseb

Sementara itu, Ketua Ultras Kota Kupang Vecky Taseseb menyampaikan untuk model dialog publik akan dilaksanakan dalam 2 (dua) sesi yakni dialog publik dan pembahasan komisi-komisi (Komisi 1 Ekonomi, Komisi 2 Birokrasi Pemerintahan, dan Komisi 3 Janji-janji Politik).

“Hasil dialog publik berupa catatan kritis akan dituangkan dalam sebuah rekomendasi yang disampaikan kepada kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi,” tandas Vecky.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)