Hoaks! Dua Orang Pasien Terpapar Virus Corona di RSU W. Z. Yohanes Kupang

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Menyikapi maraknya peredaran informasi di whatsapp grup (wag) dan media sosial tentang keberadaan 2 (dua) orang pasien yang sedang menjalani observasi antisipasi Corona di RSU W.Z. Johanes Kupang, maka manajemen menghelat konferensi pers pada Selasa, 3 Maret 2020 pukul 14.00—14.40 WITA.

Dalam sesi konferensi pers di RSU W.Z Johanes Kupang Jalan Moch Hatta Kota Kupang, Direktur RSU W.Z Johanes Kupang, dr. Mindo Sinaga bersama Wadir Pelayanan, dr. Stef Soka, dan tim dokter, kepada awak media menyampaikan beberapa pernyataan sebagai berikut:

Pertama, Terkait dengan informasi yang beredar di wag dan medsos bahwa terdapat 2 (dua) pasien WNI yang pernah berkunjung ke Jepang dan Korea diduga terpapar Corvid 19, sampai dengan saat ini masih berstatus negatif namun dalam status pengawasan dan tidak menunjukkan gejala demam;

Kedua, Informasi awal yang beredar bahwa terdapat 2 pasien WNA dari Jepang dan Korea adalah tidak benar, yang benar adalah kedua pasien merupakan WNI yang pernah dan baru pulang dari kunjungan ke Jepang dan Korea. Saat ini dalam kondisi stabil dan tetap dilakukan pemantauan terhadap keduanya;

Ketiga, Kedua WNI tersebut berinisiatif memeriksakan diri ke RS Yohanes karena mengalami batuk pilek sebelum hingga setelah kembali dari Jepang dan Korea.

Direktur RSU W.Z Johanes Kupang, dr. Mindo Sinaga juga menyampaikan bahwa Pasien pertama berinisial PF (Pria) pada 17 Februrari 2020 menuju Jepang via Hongkong, sampai dengan 28 Februari 2020 kemudian pulang ke Indonesia melalui Surabaya, 28 Februari 2020 di Jogjakarta kemudian pada 1 Maret berada di Kupang.

Sementara, Pasien kedua berinisial NY (Pria) pada 21—25 Februari 2020 berada di Korea, 25 Februari malam tiba di Jakarta, menuju Klaten, pada 2 Maret di Jogjakarta dan kemudian menuju Kupang.

Direktur RSU W.Z Johanes Kupang, dr. Mindo Sinaga juga mengklarifikasi/meralat informasi yang diperoleh sebelumnya dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Drg. Domi Mere yang mengatakan 2 (dua) orang yang diobservasi merupakan WNA dari Jepang dan Korea.

“Status kedua pasien dalam pengamatan selama 14 hari ke depan sehingga ditempatkan di Ruang Isolasi Natural, jika status meningkat ke Pengawasan, selanjutnya akan dipindahkan di Ruang Isolasi Khusus. RS Yohanes masih mempersiapkan 5 unit ruangan tekanan negatif,” tandas dr. Mindo Sinaga.

Senada, Wadir Pelayanan RSU. W. Z. Yohanes, dr. Stef Soka kepada media melalui sambungan telepon pada Selasa, 3 Februari 2020 pukul 19.40 WITA, menyampaikan agar masyarakat tak perlu kuatir.

“Informasi yang beredar di whatsapp grup dan media sosial merupakan hoaks (berita bohong), masyarakat tak perlu kuatir,” pintanya.(*)

Sumber berita dan foto (*/Rilis RSU W Z Yohanes)
Editor (+rony banase)