Pemuda

Loading

Pemuda

Oleh Gregorius Bai

Bagaimana bisa anak muda berdiam, ketika mereka jadi tukang pukul kekuasaan.
Saat ruang publik ditentukan uang,
Air di kampung pun kering kerontang.
Alam berubah menjadi bencana,
atas nama investasi dikeruk dan diperkosa.

Benar salah diputarbalikkan,
tersesat pekatnya konflik kepentingan.
Dalam dunia yang penuh pura-pura,
anak muda yang akhirnya pisahkan dusta dari kata.

Pemuda yang tidak jadi anak manis, melihat kekuasaan dengan begitu sinis.
Menyeru perlawanan lewat ragam cara, karena asa tidak hanya di tangan penguasa,
maka pemuda harus benar-benar berdaya.

*/ (Penulis merupakan Ketua Keluarga Mahasiswa Matoup Mafit Noemuti [KM3N] Kefamenanu)
Foto utama oleh minanews.net