NTT Negatif Corona, RS Umbu Rarameha & Gabriel Manek Jadi Tambahan Rujukan

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Penyakit Infeksi Emerging (IPE) Covid-19 atau Corona Virus di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga Senin, 16 Maret 2020, masih dalam status negatif atau belum ada pasien yang terpapar.  Penyakit yang merebak di seluruh dunia ini telah berdampak pada 172 orang di Indonesia, merenggut 5 nyawa dan 9 orang berhasil sembuh.

Kondisi negatif corona virus di Provinsi NTT, disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Dominikus Mere pada sesi presentasi terkait kesiapan medis dan rumah sakit dalam menghadapi penyebarannya di hadapan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL); Ketua DPRD Provinsi NTT, Emila Nomleni; Sekda Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing; Forkompinda, Wakil Bupati Belu, Sekda TTU, Ketua PLBN, Kepala Imigrasi, Kepala KKP Kupang, Manajemen RSU W Z Yohanes, dan semua stakeholder yang terkait di Aula Fernandes, Kantor Gubernur NTT.

“Hingga saat ini NTT masih negatif, namun terdapat 3 (tiga) pasien dengan kapasitas Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan hasilnya negatif dirawat di RSU W Z Yohanes. 1 pasien ODP dari Lembata saat ini sedang dirawat di RS T C Hillers dengan penyakit penyerta yakni usus buntu, sebelumnya yang bersangkutan menetap di Inggris,” ujar drg Domi.

Lanjutnya, “1 (satu) lagi dari informasi RS Saint Gabriel Atambua dengan kondisi Orang Dalam Pemantauan dan dalam kondisi sehat”.

Sesuai dengan Kemenkes No 169 yakni penetapan 132 Rumah Sakit di Indonesia, imbuh drg. Domi, termasuk 3 (tiga) rumah sakit yakni RSU W Z Yohanes Kupang, RSUD TC Hillers Maumere, dan RSUD Komodo Labuan Bajo. “Saat ini kita juga sudah mempersiapkan peralatan, logistik dan tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut, dan kita juga akan membangun tiga posko siaga Covid-19 di NTT,” jelasnya.

Namun demikian, lanjutnya, karena kita sebagai Provinsi Kepulauan dan Terluar maka diusulkan kepada Kemenkes agar dapat ditambahkan 2 (dua) rumah sakit sebagai tempat rujukan penanggulangan penyakit Covid19 yaitu RSUD Umbu Rara Meha Waingapu dan RSUD Saint. Gabriel Belu.

Perihal alat pelindung diri telah diusulkan ke Menteri Kesehatan, ungkap drg. Domi kepada Gubernur VBL, karena kebutuhan di seluruh Indonesia sehingga ada keterbatasan alat pelindung diri, teman-teman dokter meminta untuk dilindungi dengan alat yang memadai, mudah-mudahan tidak terjangkit seperti di tempat lain.

Usai, mendengarkan laporan Kadis Kesehatan NTT, Gubernur Viktor Laiskodat menyampaikan bahwa untuk menjaga sentralisasi penyampaian informasi terkait Covid-19, maka semua informasi harus bersumber dari Kadis Kesehatan Provinsi NTT dan disampaikan oleh Kabiro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTT, Dr. Marius Ardu Djelamu, M.Si.

“Informasi harus satu pintu dan penyampaian informasi terkait Covid-19 berasal dari Kabiro Humas dan Protokol Pemprov NTT,” tegas Gubernur VBL.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)