Hidup Bermakna Bermain dengan Cinta

Loading

Hidup Bermakna Bermain dengan Cinta

Oleh Firli Bahuri

Cinta yang paling terhormat adalah menghormati semua yang dicinta,
Kerap kali kita lupa bahwa kehancuran berwarga negara berawal dari keakraban yang berjarak, dan berbeda kutup

Cinta yang terputus dan berkabut
Malapetaka yang terulang,
Semua saling berjauhan seperti gunung dan danau,
Seperti gurun dan air,
Seperti terang dan gelap.

Padahal kita penghuni pulau-pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke,
Dari Pulau Miangas sampai ke Pulau Rote,
Melukiskan Surga Kebinekaan,
Deretan pulau-pulau yang mengajarkan kita untuk menikmati dan menjalin kerukunan

Sungguh indahnya kedamaian dan kebinekaan di negeri ini.
Tetapi suasana ini bisa hilang seketika, Jikalau anak bangsa tidak pandai merawatnya
Alam, Gunung, Sungai rusak dan tidak bisa lagi diharapkan,

Ketika nafsu dibakar dengan niat memperkaya diri dan korupsi terus bersemi di seluruh negeri,  Karenanya perlu kecintaan kepada bangsa ini

Mengapa kita harus mendahulukan cinta, keakraban sesama anak bangsa?
Agar kita terbiasa mengenali rintihan tak terucap,
Teriakan tak bersuara dan ratapan tak berair mata

Mengapa kita harus memuliakan mereka, sesama pewaris bangsa?
Karena negara harus memelihara anak yatim, fakir miskin dan anak terlantar,
Karena kita hidup di surga kebinekaan,

Saudara-saudara seirama sepenanggungan,
Kita beruntung mengeram di Surga Indonesia..
Jangan nodai keindahan yang kita miliki dengan kata-kata buruk yang tak terukur,
Dengan senyuman melayang di atas penderitaan orang banyak,

Hidup bercinta dan berbagi adalah Taman Sari Berbangsa yang Abadi,
Mari kita berubah, bercahaya dan saling mencinta.

Wahai Putra Putri Indonesia…
Bangunlah pondasi kecintaan kepada negeri ini…
Mari seluruh penghuni negeri,
Menggapai NKRI bebas dari korupsi.

(*/Penulis merupakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019—2023)
Foto utama oleh mynurz.com