Gubernur VBL : Jepang Minta 40 Ton Bubuk Kelor Setiap Minggu

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Usai melakukan panen jagung di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) juga menyempatkan diri untuk melakukan penanaman anakan Kelor di kecamatan Amabi Oefeto pada Kamis, 2 April 2020, tepatnya di lahan milik PT. Timor Mitra Niaga.

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2020/04/02/ikut-program-tjps-gubernur-vbl-apresiasi-kinerja-kelompok-tani-fajar-pagi/

Gubernur menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak PT Timor Mitra Niaga yang mau memanfaatkan lahan kosong miliknya untuk ditanami kelor. “Hampir setiap saat, sebagai Gubernur, saya selalu mengajak masyarakat NTT untuk menanam kelor, karena selain memiliki nilai gizi di atas rata – rata untuk dikonsumsi, tanaman ini juga sedang dinikmati oleh dunia luar,” ujarnya.

Saat ini, terang Gubernur VBL, Jepang minta untuk dalam satu minggu kita ekspor 40 ton powder (bubuk, red) kelor. “Tetapi kita belum bisa menjawab itu, karena sistem tanam kita yang belum tertata dengan baik,”ungkapnya.

Gubernur VBL saat berbincang dengan Bobby Lianto, Direktur PT. Timor Mitra Niaga

Di NTT sendiri, imbuh mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem ini, kelor sangat mudah untuk tumbuh. “Jadi, sekali lagi saya mengajak kita semua untuk menanam kelor. Dan saat ini saya berterima kasih buat PT. Timor Mitra Niaga yang mau memanfaatkan lahan kosong ini untuk ditanam kelor. Kiranya ini menjadi contoh yang baik bagi kita semua,” katanya.

Gubernur VBL pun kembali menguraikan bagaimana khasiat dari tanaman ini. “Oleh WHO, kelor disebut sebagai tanaman ajaib, karena saat gizi buruk melanda Afrika, tanaman ini mampu mengatasi persoalan yang terjadi di sana. Selain itu juga, saat ini ketika Virus Corona melanda dunia, hasil riset membuktikan bahwa kelor menjadi salah satu tanaman yang kalau dikonsumsi mampu menangkal virus ini,” urainya.

Gubernur VBL ikut menanam kelor di lahan kosong miliknya yang dikelola oleh PT. Timor Mitra Niaga

Sementara itu, Bobby Liyanto sebagai Direktur PT. Timor Mitra Niaga, mengatakan bahwa lahan seluas 50 hektar ini akan dimanfaatkan untuk penanaman kelor dan beberapa tanaman buah lainnya. “Lahan yang ada seluas 50 hektar, dan saat ini yang telah siap untuk ditanam seluas 18 hektar, sedangkan yang sisanya akan segera dibuka untuk proses penanaman. Selain kelor, kami juga berencana untuk menanam beberapa tanaman buah-buahan.

“Prinsip kami adalah tetap mendukung setiap program dari pemerintah, sehingga mimpi untuk menyejahterakan masyarakat NTT dapat terwujud. Sedangkan untuk tenaga kerja yang mengelola tempat ini berjumlah 25 orang, dan semuanya berasal dari desa sekitar,” beber Bobby.

Turut hadir pada kesempatan ini, Anggota DPRD Provinsi NTT Christian Mbuik dan juga Staf Khusus Gubernur Imannuel Blegur.(*)

Sumber berita dan foto (*/Sam Babys/Staf Biro Humas dan Protokol Setda NTT)
Editor (+rony banase)