Marius Jelamu Klarifikasi Opini Personal Nitizen Terkait Covid-19 & Video PDP

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si. mengklarifikasi opini salah seorang warganet atau nitizen yang menilai Pemprov NTT sedang membohongi publik terkait data dan informasi penanganan Covid-19 di Provinsi NTT.

“Melalui media ini juga kami mau menyampaikan atau mengklarifikasi ada seorang netizen yang membuat suatu analisa pribadi seolah-olah pasien yang positif itu ada sutradaranya. Seolah-olah pemerintah yang menciptakannya. Perlu kami jelaskan bahwa tugas pemerintah itu adalah melakukan pencegahan, pengobatan dan segala macamnya sesuai dengan prosedur,” tegas Marius dalam keterangan pers pada Senin malam, 27 April 2020.

Karena itu, sambung dia, tidak mungkin pemerintah menskenariokan seperti yang dituduhkan itu. “Kami minta kepada yang bersangkutan untuk tidak memuat pendapat pribadi yang menyebabkan orang kemudian menganalisis secara sendiri-sendiri. Perlu kami sampaikan pemerintah adalah suatu otoritas yang sah dan senantiasa mendudukkan martabat otoritas itu pada tempatnya. Tidak mungkin melakukan kebohongan publik apalagi menyangkut virus corona yang sedang eskalatif di seluruh dunia termasuk Indonesia,” ucap Marius dan berharap agar masyarakat di seluruh NTT untuk menggunakan medsos secara bertanggung jawab.

“Jangan menciptakan keresahan dan jangan menciptakan kekhawatiran di tengah masyarakat. Berikanlah mandat itu kepada pemerintah untuk bisa mengatur, mengelola keseluruhan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan termasuk urusan kesehatan,” pintanya.

Pada bagian lain, Marius menyampaikan salah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kabupaten Kupang yang meninggal di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang. “Perlu kami sampaikan bahwa pagi tadi salah seorang PDP dari Kabupaten Kupang meninggal dunia di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang. Ingin kami sampaikan bahwa swab-nya telah kita ambil untuk nanti diperiksa di laboratorium. Menurut keterangan dokter almarhum juga memiliki penyakit yang lain yaitu TBC dan Pneumonia,” ungkapnya.

Baca juga :

http://gardaindonesia.id/2020/04/27/pdp-asal-kab-kupang-meninggal-pemakaman-ala-protokol-covid-19/

Imbuh Marius, “yah, jadi ada penyakit penyerta lainnya.”

Lanjut Marius, Sekaligus kami mau meluruskan video yang dimuat di medsos seolah-olah sudah positif virus corona. Itu tidak benar. Yang benar adalah almarhum mengidap beberapa penyakit. “Kita berdoa kepada Tuhan semoga arwah almarhum diterima di sisi-Nya,” pinta Marius.(*)

Sumber berita dan foto (*/(Valeri Guru–Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)
Editor (+rony banase)