‘Bagi Ayah’ Doa Putri Bungsu Mauk Martinus dari Desa Anakalang

Loading

Belu- NTT, Garda Indonesia | “Kami baru selesai berdoa untuk bapak dengan keluarga Belu yang ada di Sumba Tengah,” ucap putri bungsu Ketua Fraksi Demokrat DPRD Belu, Alm. Mauk Martinus dari Desa Anakalang, Kecamatan Katiku Tanah, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), saat dihubungi Garda Indonesia via sambungan telepon seluler pada Senin, 4 Mei 2020 pukul 20.45 WITA.

Baca juga: 

http://gardaindonesia.id/2020/05/04/ayah-tiada-tak-bisa-pulang-ini-ungkapan-hati-githa-mauk-dari-tangerang-selatan/

Menurut Yuni, demikian sapaan akrab Yunita Mauk, meskipun dirinya tidak bisa menghadiri kedukaan yang menimpa keluarganya di kampung, namun berbagai dukungan moril dan materiil dari keluarga, teman dan sahabat kenalan terus mengalir bagi dirinya di tanah sandlewood.

Komunikasi terakhir dengan ayahnya terjadi melalui telepon beberapa hari sebelum ayahnya jatuh sakit. Ayahnya meminta Yuni untuk pergi menemui Ketua DPC Demokrat Sumba Tengah di rumah, tetapi belum sempat.

“Saya belum ke rumah. Tadi malam, Ketua DPC Demokrat Sumba Tengah datang antar kain untuk bapak, ucapkan turut berduka cita. Teman- teman kerja yang ada di Kabupaten Malaka juga sudah antar karangan bunga ke rumah (Kimbana,red),” tutur fasilitator Sanitasi Padat Karya pada Dinas PUPR Kabupaten Sumba Tengah itu.

Kenangan Yunita Mauk bersama Ayah Tercinta, Alm. Mauk Martinus (kiri) dan Ibunda saat wisuda S1 di Universitas Widya Mandira Kupang Agustus 2019.

Selama ayahnya sakit, menjalani perawatan di rumah sakit hingga menemui ajal, kata Yuni lebih lanjut, dirinya sengaja tidak diberitahu oleh keluarga lantaran dilarang ayahnya sendiri.

“Waktu bapak sakit, bapak larang keluarga tidak boleh kasih tahu karena bilang takut saya pikiran, jatuh di tempat kerja,” ujar tamatan S1 Teknik Sipil Universitas Widya Mandira Kupang Agustus 2019 tersebut.

Yuni berharap, dirinya bisa mendapatkan kesempatan agar bisa datang ke kampung halaman.

“Saya menangis saja, kakak. Saya harap bisa pulang rumah kalau pesawat sudah mulai jalan kembali,” tukas Yuni terdengar dari balik telepon sembari menangis lirih. (*)

Penulis : (*/HH)
Editor : (+ rony banase)