HMJ Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang Inisiasi Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang (PNK) menginisiasi untuk membantu para mahasiswa/mahasiswi yang terdampak Pandemi Covid-19, terutama mereka yang tak dapat pulang ke kampung halaman karena penutupan akses transportasi laut dan udara.

Upaya empati HMJ Teknik Sipil PNK tersebut direspons oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang, Dian Erlina Waty Johannis, S.T., M.Eng. menghubungi dan bersinergi dengan Alumni Jurusan Teknik Sipil (Alumni JTS) untuk membantu meringankan beban mahasiswa yang terdampak selama Pandemi Covid-19.

Hasil sinergisitas tersebut diperoleh dukungan sembako bagi 88 Mahasiswa/mahasiswi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang.

Pantauan Garda Indonesia pada Rabu siang, 6 Mei 2020, HMJ Teknik Sipil PNK mendatangi lokasi domisili para mahasiswa/mahasiswi di belakang STIM Kupang untuk menyerahkan sembako dan memberikan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Penyerahan bantuan sembako dari HMJ dan Alumni JTS Politeknik Negeri Kupang kepada mahasiswa/mahasiswi terdampak Covid-19

Kepada media ini, Ketua HMJ Teknik Sipil PNK Elbens Nenabu menyampaikan alasan memberikan bantuan dampak Covid-19 karena banyak dari teman-teman yang mengatakan bahwa mereka kesulitan tidak bisa pulang kampung dan merasa berat karena biaya bertambah atas diberlakukannya kebijakan kuliah online.

“Itu yang menjadi kesulitan mereka, karena setiap hari harus mengisi data paket internet sehingga kebutuhan sehari-hari juga agak berkurang. Jadi, kami dari HMJ berinisiatif mengajukan ke jurusan untuk membantu teman-teman kita dari teknik sipil. Dari jurusan juga memberi respons yang bagus. Kami juga meminta bantuan dari alumni,” bebernya.

Scolastika Niluh Dewi Wahyuni, salah satu penerima bantuan, merasa sangat terbantu. “Kita mengalami kesulitan. Tinggal di kos tidak memiliki pekerjaan dan orang tua kita di rumah juga tidak melakukan kegiatan apa-apa, walaupun orang tua saya itu PNS. Jadi bantuan ini sungguh sangat membantu untuk kami,” ungkapnya.

Perwakilan Alumni JTS, Aprianus Kale mengatakan alasan utama dirinya dan para alumni tergerak untuk membantu karena pandemik Covid-19 yang sangat sulit untuk diatasi ditambah dengan instruksi dari pemerintah tidak ada penerbangan dan kapal laut. Otomatis, distribusi uang maupun bahan makanan untuk adik-adik mahasiswa sangat sulit.

“Dari situ, kami tergerak dari alumni untuk membantu dan selanjutnya bersinergi dengan jurusan, sehingga kami sepakat untuk menyumbang untuk 88 orang. Ini sangat sedikit, harapan kami semoga dapat membantu. Alumni yang berpartisipasi sangat banyak. Satu dua hari lagi moga-moga bisa ditambah lagi. Data sementara masih 88 orang, jika ada penambahan kita akan atur untuk distribusi lagi bagi mereka. Harapannya jangan ada mahasiswa yang lapar,” bebernya.

Pose HMJ, Alumni JTS dan Kajur Teknik Sipil PNK usai penyerahan bantuan sembako di hari pertama

Sementara itu, Kajur Teknik Sipil PNK Dian Johannis yang ditemui saat memantau distribusi bantuan oleh HMJ dan Alumni JTS mengungkapkan bahwasanya para mahasiswa/mahasiswi sudah satu bulan kuliah di rumah dan dipaksa dengan segala metode. Itu pun menguras pengeluaran mereka seperti paket data.

Dari kondisi tersebut, imbuh Dian, memantik empati dan gayung bersambut saat HMJ datang kepada saya bahwa dengan adanya paket data itu mengurangi pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Kemudian mereka berinisiatif dengan memasukkan surat permohonan lalu disebarkan kepada alumni.

Lanjutnya, melalui HMJ, dirinya melakukan imbauan kepada para dosen, alumni dan yang merasa terpanggil untuk membantu mereka. “Saya meminta mereka untuk membuat tim agar melakukan identifikasi. Setelah itu, mereka mendapat beberapa orang yang layak mendapat bantuan hingga mencapai 88 orang. Kelebihan bantuan akan diberikan kepada cleaning service dan satpam di jurusan,” pungkasnya.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)