Pemda Sabu Raijua Pastikan Penerima BLT Tepat Sasaran dan Tidak Tercecer

Loading

Sabu Raijua, Garda Indonesia | Saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Sabu Raijua sedang menata penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak Pandemi Covid-19. Demikian diungkapkan Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke dalam sambungan telepon kepada Garda Indonesia pada Senin siang, 11 Mei 2020.

Kebijakan Pemda Sabu Raijua, urai Bupati Nik (sapaan akrabnya, red) terhadap penyaluran BLT bahwa sekarang ini, pertama Pemda Sabu Raijua sedang menata bantuan sehubungan dengan mereka yang terdampak Covid-19.

“Penataan ini tidak boleh tumpang-tindih, oleh karena itu kita harus selektif. Bantuan Langsung Tunai sekarang sudah jalan, kemudian bantuan langsung yang dari Dinas Sosial hari ini sementara berjalan. Semua tetap kita pantau. Data terakhir yang lengkap verifikasi harus dari desa, itulah yang kita pakai,” ucap Bupati Sabu Raijua.

Lanjutnya, kedua, kalau ada yang dobel nama atau bagi mereka yang belum PNS tapi sekarang sudah PNS, itu dicopot, karena terlanjur terdaftar dari awal. Sehingga kita selektif dan tidak ada yang terlewatkan.

Ketiga, imbuh Bupati Sabu, kita tetap minta kepada seluruh masyarakat selain kepala desa untuk saling membantu agar tidak ada yang tercecer, semua harus terdata.

“Jika ada yang tercecer, harap segera melapor dan didata. Kita dari kabupaten mendapat data dari desa, sehingga desa menjadi pihak pertama yang harus lebih tahu. Kadang-kadang ditemukan di desa bahwa ada yang lupa mendata karena sedang bekerja di tempat lain. Kita perlu data yang baik sehingga pada akhirnya kita berharap tidak ada yang tercecer dan semua akan dapat,” harap Bupati Nik.

Saat dikonfirmasi Garda Indonesia, apakah rekap data final atau sedang menunggu data-data dari desa, Bupati Sabu Raijua yang dikenal dengan Salam khas Sabu ‘Helama Tona Ie’ ini pun menyampaikan sebagian sudah final dan sebagian belum.

“Sudah terdata, hanya kita tetap perlu untuk selektif sehingga jangan ada dobel nama dan menghindari adanya orang-orang yang sudah tidak masuk dalam daftar kemiskinan tetapi namanya masih ada. Ini bukan disengaja. Keadaan ini harus cepat dilihat sehingga harus sesuai dengan kriteria yang ada,” pungkasnya mengakhiri percakapan.

Penulis, editor dan foto (+rony banase)