Impian NTT Jadi Provinsi Pengekspor Sapi, Gubernur VBL Yakin NTT Bakal Kaya

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | NTT bakal menjadi provinsi kaya dari sektor Peternakan. Demikian penegasan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat bertatap muka dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang NTT di ruang kerjanya, pada Senin, 8 Juni 2020.

VBL sangat optimis di bawah kepemimpinannya dapat mengembalikan kejayaan NTT di sektor peternakan.

“Salah satu mimpi besar saya adalah mengembalikan kejayaan NTT di sektor Peternakan. NTT harus memiliki sapi dengan kualitas yang baik, bahkan sampai ke kelas Sapi Wagiu. Dan untuk sampai ke tahap ini, perlu kolaborasi yang baik antar sektor. Pemerintah menyiapkan anggaran, Dinas melalui tenaga – tenaga ahlinya termasuk Dokter Hewan harus lebih aktif di lapangan. Buatkan penelitian dan riset sehingga mampu menciptakan inovasi baru yang membangun,” ucapnya bersemangat.

“Vaksinnya seperti apa, koordinasi juga dengan Dinas Pertanian untuk memanfaatkan batang jagung yang telah selesai dipanen untuk menghasilkan pakan ternak yang baik. Hal ini sangat penting karena menyangkut asupan protein hewani bagi masyarakat NTT,” kata VBL.

“Hal penting lainnya yang perlu diterapkan dalam sistem kerja adalah Check List. Setiap hari harus selalu mengontrol setiap pekerjaan kita. Masalahnya apa, kenapa sampai ada masalah, kendalanya apa, kemajuan sudah sampai tahap mana, harus selalu dicek setiap hari. Ini baru namanya kerja secara terstruktur dan terencana,” sambung VBL.

Gubernur VBL saat bertatap muka dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) Cabang NTT pada Senin, 8 Juni 2020 di Ruang Kerja Gubernur

Mantan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem ini juga meminta pihak PDHI Cabang NTT untuk menghidupkan kembali Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN).

“Sebagai Gubernur saya mau agar seluruh Pusat Kesehatan Hewan yang tersebar di seluruh NTT agar dimanfaatkan kembali. Saat ini banyak jebolan dari Fakultas Kedokteran Hewan yang memilih berkarya di provinsi lain. Jika PUSKESWAN ini dihidupkan kembali maka mereka akan diberdayakan. Sekali lagi saya katakan bahwa mimpi saya yang luar biasa ini harus juga didukung juga oleh Dokter Hewan yang hebat,” sambung Laiskodat.

Di akhir pertemuan, Ia kembali menegaskan dukungannya terhadap program yang dibuat oleh PDHI Cabang NTT. “Tingkatkan kualitas pelayanan, desain secara baik setiap program, sehingga Pemerintah menyiapkan anggarannya. Kalau ada masalah yang berhubungan dengan Pemerintah Pusat, maka Pemerintah Provinsi akan berkoordinasi langsung, sehingga semuanya bisa berjalan baik,” tandas VBL.

Sementara itu, Ketua PDHI Cabang NTT, Dr.drh. Maxs U.E Sanam, M.Sc. mengatakan bahwa kehadiran Dokter Hewan di NTT ini bukan hanya sebatas menyuntik hewan, tetapi sebagai penjaga kestabilan hewan yang ada di provinsi ini.

Ketua PDHI juga menjelaskan, saat ini NTT sangat rentan dengan penyakit menular hewan, sehingga sangat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu penguatan laboratorium sangat penting, sehingga setiap kasus yang terjadi tidak perlu lagi di kirim ke daerah lain untuk diteliti.

“Contoh kasusnya yakni penyakit Anthrax sampelnya harus dikirim ke Semarang, demikian juga penyakit Rabies sampelnya dikirim ke Bandung,” ungkap Maxs Sanam.

Turut hadir pada kesempatan ini, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi; Staf Khusus Gubernur, Imanuel Blegur; Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dhani Suhadi; dan beberapa pengurus PDHI Cabang NTT.(*)

Sumber berita (*/Sam Babys/Staf Biro Humas dan Protokol Setda NTT)
Editor dan foto utama (+rony banase)