Suami Istri Positif Covid-19 di Kota Kupang Masih Isolasi Diri di Rumah, Ini Alasannya

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Suami Istri terkonfirmasi positif Covid-19 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT pada Sabtu, 6 Juni 2020; hingga hari ini, Rabu, 10 Juni 2020, masih melakukan isolasi mandiri bersama 3 (tiga) orang anak di dalam rumah mereka di Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/06/06/suami-istri-di-kota-kupang-positif-covid-19-transmisi-lokal-total-103-kasus-di-ntt/

Dilansir dari sergap.id, Sejak dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab di Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof Biomolekuler RSUD Prof Dr W.Z Johannes Kupang pada Sabtu lalu, (6/6/20), hingga kini, DB (35) dan DD (35) belum dievakuasi dari rumah mereka di Perumahan Anggrek, RT 003 RW 001, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Ketua RT 003, Selmy Ry, menegaskan, pasangan suami istri yang telah memiliki tiga orang anak berumur 10 tahun, 7 tahun, dan 1 tahun 4 bulan ini, sampai saat ini masih terus mengisolasi diri di rumah mereka sendiri.

Suami Istri pasien positif Covid-19 itu disinyalir bekerja di Kantor Pajak dan memiliki usaha butik online. Kekhawatiran warga yang berdomisili di sekitar bermunculan, termasuk para warganet yang terus mempertanyakan kapan kerentanan kondisi tersebut, termasuk kapan pasangan suami istri tersebut bakal dievakuasi oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang.

Menyikapi kondisi tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang menyampaikan alasan, mengapa hingga saat ini pasangan suami istri belum dievakuasi dan dirawat di rumah sakit.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji kepada Garda Indonesia melalui pesan Whatsapp pada Rabu, 10 Juni 2020 pukul 11:14 WITA mengonfirmasi kondisi tersebut.

“Belum Kk… Mereka masih isolasi di rumah dengan pengalaman Tim Gugus tugas dan Puskesmas Sikumana sambil menunggu hasil swab anak-anak,” sahut Ernest menimpali media ini.

Ernest pun meyakini jika selama mereka tetap melakukan isolasi mandiri di dalam rumah dan tak berinteraksi dan beraktivitas di luar rumah, maka dijamin aman. “Selama mereka hanya di halaman dan tidak berinteraksi dengan orang lain, aman Kk,” ucapnya.

“Kalau kemarin (Selasa, 9 Juni 2020) mereka keluar itu sebenarnya ke RST Wirasakti, karena anak-anaknya tak mau diantar orang lain selain orang tuanya,” lanjut Ernest.

Garda Indonesia pun mengonfirmasi apakah isolasi di rumah karena tak ada yang menjaga anak mereka? Ernest Ludji membenarkan kondisi tersebut. “Salah satu alasannya itu,Kaka,” ujarnya.

Makanya hari ini, Rabu, 10 Juni 2020, tandas Ernest, kalau sudah ada hasil swab anak-anak mereka, maka akan segera dievakuasi. “Rencana dievakuasi dan dirawat di RSUD SK Lerik.” sahut Ernest.

Penulis, dan editor (+rony banase)
Foto utama oleh ringtimesbali.com