Tiga Puluh UMKM di Larantuka Pakai Transaksi Nontunai QRIS Bank NTT

Loading

Larantuka, Garda Indonesia | Upaya Bank NTT mengenalkan dan mendorong penggunaan uang elektronik dengan melakukan transaksi nontunai terus dilakukan oleh masing-masing kantor cabang perwakilan Bank NTT di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT); termasuk Bank NTT Cabang Larantuka.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/04/15/uang-tunai-sumber-covid-19-ayo-ganti-pakai-qris-bank-ntt/

Transaksi nontunai yang ditawarkan oleh Bank NTT Cabang Larantuka kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) maupun toko adalah sistem pembayaran menggunakan metode QRIS.

QRIS (Quick Response Indonesia Standard) adalah Metode transaksi pembayaran dengan menggunakan Scan kode QR yang sudah distandardisasi oleh Bank Indonesia sehingga seluruh pengguna aplikasi yang menyediakan pembayaran QR dapat bertransaksi di seluruh merchant yang menerima pembayaran QR berbasis QRIS.

Kepala Cabang Bank NTT Larantuka, Christoforus Langkamau menyampaikan bahwa penggunaan QRIS di Larantuka berjalan baik tanpa pengeluhan dari nasabah UMKM dan toko besar merasa senang karena tak perlu melakukan pengembalian uang kecil.

“Termasuk para nasabah juga merasa senang karena tak perlu repot membawa uang tunai dan cukup menggunakan program NTT Pay dan melakukan scan pada batang QRIS,” terang Christo sapaan akrabnya.

Lanjutnya Chris, Untuk pemakaian QRIS di Larantuka ada sekitar 30 usaha kecil termasuk toko besar yang menggunakan fasilitas dari Bank NTT. “Fasilitas QRIS juga perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat,” ungkapnya sembari menyampaikan para officer Bank NTT Larantuka melakukan kunjungan ke Duta Cafe untuk melakukan pemasangan QRIS.

Pose bersama Pengelola Duta Cafe Larantuka, Natalia Andhisty (bercelana merah) dengan officer Bank NTT Larantuka

Terpisah, Pengelola Duta Cafe Larantuka, Natalia Andhisty kepada Garda Indonesia menyampaikan kesan terhadap pemakaian QRIS di lokasi usaha yang telah dirintisnya sejak 5 tahun lalu. “Program dari Bank NTT, ada baiknya dengan menggunakan QRIS untuk mengurangi penyebaran virus corona melalui uang tunai,” ujarnya.

Selain itu, imbuh Natalia, pembayaran nontunai dengan QRIS membantu Duta Cafe karena pihaknya tak repot untuk menyiapkan uang kembalian dan transaksi jadi lebih mudah.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada media ini pada Rabu, 15 April 2020, menyampaikan dengan memilih menggunakan transaksi non tunai maka selain mendukung imbauan pemerintah dan berbagai lembaga, juga selaras dengan upaya Bank Indonesia dan perbankan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran/penularan wabah covid-19.

“Pilihan menggunakan transaksi non tunai untuk mencegah penularan/ penyebaran Covid-19 melalui uang yang beredar, karena kita tak pernah mampu mengendalikan peredaran uang dari tangan ke tangan yang memenuhi standar kesehatan,” tandas Harry.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto utama oleh Natalia Duta Cafe