Prosesi Adat ‘Neka Tana’ Sokong PLN Melistriki Desa Reka di Ende

Loading

Ende-NTT, Garda Indonesia | Beragam adat istiadat terdapat di setiap kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satunya adalah Desa Reka yang terletak di Kecamatan Ndona Kabupaten Ende. Adat istiadat tersebut digunakan dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan jaringan listrik pedesaan.

Di Desa Reka, sebelum pembangunan jaringan listrik harus diawali dengan acara adat yang oleh masyarakat sekitar disebut “Neka Tana” atau dapat diartikan sebagai upacara meminta restu dari leluhur sehingga pekerjaan bisa berjalan aman dan lancar.

Dengan perjalanan sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Ende, medan yang harus ditempuh untuk sampai ke Desa Reka terbilang cukup menantang. Berangkat dari Kota Ende sekitar pukul 08.00 WITA, teman-teman PLN UP2K Flores harus melalui medan yang cukup sulit untuk sampai ke Desa Reka. Setelah sekitar 2 jam perjalanan akhirnya teman-teman PLN UP2K Flores tiba di lokasi.

Setelah tiba di lokasi, teman-teman UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Flores langsung disambut oleh Mosalaki (Ketua Adat dalam kebudayaan orang Ende) dan mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PLN UP2K Flores karena sudah meluangkan waktu untuk hadir bersama mereka dan membawa terang bagi mereka.

Setelah mendapat sambutan yang begitu hangat dari masyarakat desa, acara “Neka Tana” dilaksanakan. Upacara diawali dengan Mosalaki setempat meminta restu kepada leluhur dengan menggunakan bahasa adat, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan di titik yang akan ditanam tiang pada akhir Mei 2020.

Warga Desa Reka bahu-membahu dan membantu PLN UP2K Flores Melistriki desa mereka

Kepala Desa Reka, Nobertus Kondrat Yosef Lana mengatakan Ia dan warga sangat gembira dengan hadirnya listrik di desa mereka.“ Kami sangat senang karena desa kami akan segera menikmati listrik. Kami siap mendukung seluruh rangkaian pekerjaan pembangunan jaringan listrik, salah satunya merelakan pohon dipotong agar tiang listrik dapat didirikan,” ungkapnya.

Secara terpisah, Manager UP2K Flores, Simi Eduard Lapebesi mengatakan warga desa sangat antusias membantu pekerjaan. “Warga desa sangat antusias karena mereka akan segera menikmati listrik. Kerinduan mereka akan hadirnya listrik kini telah terjawab” ungkapnya seraya menyampaikan bahwa Progres Pekerjaan listrik desa ini membutuhkan JTM (Jaringan Tegangan Menengah) sepanjang 2.91 kms (kilo meter sirkuit), JTR (Jaringan Tegangan Rendah) sepanjang 0.86 kms dan 1 Gardu dengan daya sebesar 50kVa.

Simi optimis pekerjaan akan selesai dan menjadi kado Hari Kemerdekaan untuk masyarakat. “Kami targetkan pekerjaan di Desa Reka selesai pada bulan Agustus 2020 sehingga pada Hari Kemerdekaan nanti warga Desa Reka juga merdeka dari kegelapan” tandasnya.

Semoga warga Desa Reka yang sudah 74 tahun merindukan listrik dan juga dengan desa-desa lain yang belum menikmati listrik agar segera merdeka dari kegelapan.(*)

Sumber berita dan foto (Humas PLN UIW NTT)
Editor (+rony banase)