Kapal Tenggelam di Selat Pukuafu, 2 Anak Tewas & 8 Orang Belum Ditemukan

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kasus kecelakaan laut di perairan Selat Pukuafu, dialami oleh Perahu Lempara [perahu penangkap ikan] “Kasih 25” milik Yos Doro beralamat di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Lampara [perahu penangkap ikan] tersebut berangkat dari pelabuhan laut Tablolong sekira pukul 09.00 WITA dengan tujuan ke pulau Pulau Rote, setibanya di perairan Selat Pukuafu, Lampara tersebut diterjang gelombang setinggi ± 3 meter, yang mengakibatkan Lampara tersebut langsung terbalik dan tenggelam.

Diperkirakan kecelakaan laut tersebut terjadi pada Minggu, 5 Juli 2020 sekitar pukul 12.15 WITA membawa penumpang dari Pantai Tablolong menuju ke Pulau Rote; sebanyak 16 orang dan ABK yang ikut sebanyak 12 orang.

Adapun data penumpang yang turut serta dalam kapal lampara tersebut antara lain :

  1. Jefri Poy;
  2. Fredik Poy;
  3. Molan Bulan;
  4. Titiana Poy;
  5. Desi Seran;
  6. Neira Poy;
  7. Novi Poy;
  8. Anita Oan.

Sementara, data Anak Buah Kapal (ABK) dan Nahkoda Kapal Lampara yakni:

  1. Frengky Liu (ABK);
  2. Yonsan Lada (ABK);
  3. Faldo Lodo (ABK);
  4. Nando Gause (ABK);
  5. Man Doroh (ABK);
  6. Abiyatar Doroh (ABK);
  7. Frit Doroh (ABK);
  8. Yos Poy (ABK);
  9. Romi Gause (ABK);
  10. Nimrot Malole (ABK);
  11. Frengki Doroh (Nakhoda).
Dua ABK Kapal Lampara ” “Kasih 25” yang selamat dan dievakuasi oleh Kapal Cepat Express Bahari

8 (delapan) orang yang belum ditemukan yakni Elisabeth Poy-Bulan (penumpang), Felicya Bulan (penumpang), Stefania Bulan (penumpang), Stefano Bulan (penumpang), Jon Mulik (penumpang), Vony Poy (penumpang), Kacho Poy (penumpang), dan Mus Toudua (ABK).

Kepala Pelaksana BPBD Rote Ndao, Diksel Haning saat dihubungi Garda Indonesia pada Minggu malam, 5 Juli 2020 sekitar pukul 20.43 WITA mengungkapkan bahwa hingga saat ini Tim Gabungan dari TRC BPBD Rote Ndao, Anggota Pos SAR Rote, Anggota Pol Air Rote Ndao, dan Posal Papela terus melakukan pencarian intensif.

“Para penumpang masih trauma, kami sedang menggali informasi dengan sangat hati-hati, data terus kita update,” ujar Diksel sembari mengungkapkan bahwa kebanyakan penumpang merupakan keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak.

Informasi terakhir yang dihimpun Kapal Basarnas, imbuh Kalak BPBD Rote Ndao, sebanyak 4 (empat) anak ikut berlayar dengan kapal lampara. “Dua anak yang meninggal telah ditemukan dan dua anak selamat, orang tua mereka selamat dan ada di sini,” urainya.

Sementara itu, Dua ABK yakni Romi Gause dan Nimrot Malole, selamat dan dievakuasi oleh kapal cepat Exprees Bahari [Kupang], dan 1 (satu) penumpang yang terdata atas nama Hes Mulik.

“Korban selamat yang belum dirawat sebanyak 9 orang dan masih berada di Pantai Rote yang sangat segera membutuhkan perawatan medis,” tandas Kalak BPBD Rote Ndao, Diksel Haning.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto dan video oleh Tim Gabungan Evakuasi