Wakil Bupati Belu : Pemimpin Adalah Orang yang Kedepankan Rasa Adil

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Manusia- manusia Indonesia yang menjadi pemimpin, mulai dari presiden sampai RT/ RW adalah orang- orang yang harus mengedepankan rasa adil demi kemakmuran rakyat. Demikian dikemukakan Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan di hadapan puluhan warga Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 15 Juli 2020.

Dalam acara kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Belu, yang mengusung tema ‘Penyegaran Tupoksi Perangkat Desa dan Kelembagaan Desa Dalam Mendukung Pembangunan Daerah di Era New Normal’ itu, JT Ose Luan menjelaskan, bahwa struktur kepemimpinan dari tingkat atas hingga tingkat bawah adalah orang- orang yang diberikan kepercayaan untuk menjadi pemimpin, untuk menjadi kepala dan untuk menjadi pemerintah.

Di dalam struktur pemerintahan, kata Ose Luan, terdapat Nilai- Nilai Kerohanian dan Nilai- Nilai Adat yang dipadukan untuk menjadi pedoman bagi manusia lain. Tugas dari setiap tingkatan pemimpin itu sama pentingnya. “Tidak bisa (menganggap) tugas bupati dan wakil bupati yang penting, dan kemudian anggap camat, kepala desa semua tidak penting, OPD dan dinas lain tidak penting. Itu, organisasi amburadul yang begitu,” ungkapnya.

Organisasi yang benar, lanjut Ose Luan, bahwa kepemimpinan dari tingkat atas sampai bawah adalah satu kesatuan kelembagaan yang melaksanakan tugas- tugas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. “Indonesia Adil dan Makmur. Dia menekan pada keadilan bukan kemakmuran. Artinya, manusia- manusia Indonesia yang menjadi pemimpin dari atas sampai RT/ RW itu adalah orang- orang yang mengedepankan rasa adil sehingga masyarakat merasa terlayani secara merata dan kemudian mengalami kemakmuran . Adil dulu baru makmur, bukan sebaliknya,” tandas mantan Sekda Belu itu. (*)

Penulis + foto (*/HH)