Kadis PUPR Belu Selaku Inspektur Listrik NTT Siap Tuntaskan Masalah Listrik

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Vincent K. Laka juga selaku salah satu dari tiga Inspektur Ketenagalistrikan Indonesia untuk wilayah NTT dan memiliki SK Menteri, menyatakan siap berkoordinasi dengan pihak PLN Kabupaten Belu guna menyelesaikan masalah listrik di Desa Naitimu.

Baca juga: http://gardaindonesia.id/2020/07/16/wakil-bupati-belu-pemimpin-adalah-orang-yang-kedepankan-rasa-adil/

“Saya bisa panggil kepala PLN, periksa dan tahan mereka karena saya punya SK Menteri itu belum dicabut. Inspektur tenaga listrik di NTT ada tiga saja, satu di Kupang, dua di Belu, satunya saya,” sebut Vincent K. Laka sembari mengatakan bahwa kewenangan tentang listrik memang bukan lagi ada di kabupaten, melainkan ada di provinsi.

Menurut Undang- Undang Ketenagalistrikan No. 30 tahun 2009, PLN sebagai operator tenaga listrik harus menyiapkan tiga hal: Keandalan Sistem; Keselamatan Utama; dan Keakraban Terhadap Lingkungan. “Sebagai inspektur listrik, saya minta bapak desa dan bapak camat tolong kasih surat ke PU besok, saya koordinasikan. Kepala PLN saya panggil besok, masalah ini akan selesai,” pinta Eng Laka, sapaan karibnya ketika menjawab keluhan Alex Lau, warga Dusun Halilulik A di Aula Kantor Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 15 Juli 2020.

Eng Laka mengungkapkan, bahwa selama masih bicara tentang infrastruktur, pihaknya selalu berada di belakang program nomor urut tiganya Bupati dan Wakil Bupati Belu. “Berarti, Kadis PU masih terdepan dalam program itu”, tandasnya.

Selain itu, menyangkut ketersediaan air bersih di Kabupaten Belu, Eng Laka menyampaikan, bahwa pertama, pihaknya akan memanfaatkan air laut melalui program ‘Reverse Osmosis’ (penyaringan air laut). “Ini, saya sudah sampaikan kepada pak menteri waktu kami rapat di Labuan Bajo (Kabupaten Manggarai Barat). Yang kedua, pemanfaatan air Bendungan Welikis. Strategi ini, sudah melewati studi kelayakan, perencanaan dan desain. Kapasitas airnya, bisa sepuluh kali lipat dari Bendungan Rotiklot. Diyakininya, debet air tidak habis terpakai untuk seluruh Belu hingga dua puluh tahun ke depan. “Jadi, untuk listrik, air, dan rumah kita setuju. Kita harus bersabar karena semua ini butuh waktu”, harapnya.

Sedangkan, untuk perumahan di Naitimu tahun ini dibantu 25 unit. “Kalau bapak dan mama kasih tanah 4—5 hektar, hibah ke pemerintah, saya akan bangun perumahan sehat layak seperti kita sudah bangun di Belakang Kantor Camat Kakuluk Mesak dan Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur. Kasih tanah, kamu masuk dan tinggal di rumah dengan fasilitas lengkap air dan listrik, semua ada. Soal air bersih, untuk jangka pendek kita akan operasikan oto tangki. Kalau embung itu kembali kepada studi kelayakan. Kita akan turun survei,” tuturnya. (*)

Penulis + foto (*/HH)
Editor (+ rony banase)