Tersedia KUR BRI 1,5 Triliun, Gubernur VBL: Data KUR Untuk Intervensi Pemerintah

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta Kepala BRI Cabang Kupang untuk mengkaji kekuatan-kekuatan yang ada sehingga terus mendapat kepercayaan dan dukungan masyarakat khususnya dana KUR. “Data analisis usaha mikro menjadi data kekuatan kita untuk lakukan intervensi pemerintah,” ujar Gubernur VBL saat bertatap muka dengan Pimpinan BRI Cabang Kupang, Stefanus Juarto di ruang kerja Gubernur NTT, pada Rabu 22 Juli 2020.

Dalam pertemuan tersebut Stefanus Juarto memperkenalkan diri sebagai Pimpinan Baru Kantor BRI Cabang Kupang. Ia meminta dukungan dari Gubernur NTT dan jajaran pemerintah Provinsi NTT terhadap program dan kegiatan Bank BRI cabang Kupang.

“Pemerintah daerah perlu mendapatkan data detail Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dari BRI Cabang Kupang agar bisa dilakukan intervensi dan sinergitas di lapangan. Berdasarkan data ini bisa dirancang pertumbuhan ekonomi pada usaha mikro masyarakat. Saya amati KUR Mikro BRI Cabang Kupang mendapat kepercayaan masyarakat untuk bangun usaha mikro,” kata Gubernur VBL.

Masyarakat NTT, usahanya masih bersifat kecil-kecilan (mikro). Ini berkaitan dengan kemampuan ekonomi dan daya usaha masyarakat. KUR Mikro dengan plafon anggaran 500 ribu s/d 50 juta melalui Kantor BRI Cabang Kupang, telah mendapat tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Ini artinya manajemen KUR mikronya tunjukan tren positif sehingga terjadi lompatan ekonomi masyarakat.

Dari detail KUR Mikro akan diketahui kondisi real lapangan. Terutama dalam membangun sinergitas dengan pemerintah daerah untuk mendesain sebuah terobosan ekonomi melalui Bank BRI. Demikian juga untuk bank-bank lainnya yang ada di NTT, bisa diambil langkah-langkah dan cara mendukung usaha produktif masyarakat di daerah Nusa Tenggara Timur.

Pertemuan Kepala Cabang BRI Kupang, Stefanus Juarto dengan Gubernur VBL di ruang kerja Gubernur NTT, pada Rabu 22 Juli 2020

“Ketersediaan data KUR Mikro secara detail menjadi dasar untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan membangun sinergitas pemerintah daerah dengan lembaga keuangan/perbankan agar searah dalam pemberdayaan masyarakat melalui usaha mikro,” ungkap Gubernur VBL.

Disampaikan Stefanus Juarto bahwa Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tersedia untuk NTT sebesar Rp.1,5 triliun terdiri dari 2 Jenis KUR yaitu KUR Mikro dengan plafon 500 ribu rupiah sampai dengan 50 juta rupiah dengan total dana sebesar Rp.1,1 triliun dan KUR Kecil dengan plafon di atas 50 juta sampai dengan 500 juta rupiah dengan total dana untuk KUR ini sebesar Rp.400 miliar rupiah. Peruntukkan dana KUR tersebut bagi semua jenis usaha ekonomi baik di sektor pertanian, perdagangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan lainnya.

“Kantor BRI telah memiliki unit-unit yang tersebar di seluruh kecamatan di NTT untuk melakukan layanan sektor mikro termasuk penguatan BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) di desa,” jelas Stefanus.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala BRI Cabang Kupang bersama jajarannya sebanyak 4 orang, Kepala Biro Ekonomi dan Kerja sama Setda Provinsi NTT, Dr. Leri Rupidara dan Kepala Bagian Ekonomi pada Biro Ekonomi dan Kerja sama Setda Provinsi NTT, Ernes D. Hamel. (*)

Sumber berita (*/ Maksi Asamani—Biro Humas dan Protokol Setda NTT)
Foto oleh Aven Rame
Editor (+rony banase)